Kerja Fachri dan Indra dalam menggembleng anak didiknya di level junior harus berada di koridor yang sama dengan timnas senior.
"Tugas saya menyiapkan pemain-pemain masa depan Indonesia yang akan siap untuk timnas U-19. Tim U-16 menjadi tim masa depan agar bisa main di tim senior sesuai filosofi Luis Milla," kata Fachri.
Bagi Indra, yang dimaksud sinergi diakuinya butuh waktu untuk dilakukan. Tapi, secara sederhana dalam memaknai sinergi, Indra sangat siap menjalaninya.
"Sinergi dalam bentuk konkret mungkin butuh waktu. Sekarang yang jelas kalau ada pemain saya yang direkrut Milla karena spesial, saya akan sangat senang memberikannya. Semua itu sebagai bentuk saling mendukung," tuturnya.
Baca Juga:
- Martial Siap Paksa Man United Keluarkan Uang
- Lawan Arsenal, Bayern Harus Jadi Diri Sendiri
- Ini Cagub Pilihan Radja Nainggolan di Pilkada DKI Jakarta 2017
Analisis
Mendengar hal itu, Milla semakin antusias memulai kerja guna membentuk timnas Indonesia yang solid.
"Saya sudah menganalisis karakter pemain Indonesia. Selanjutnya akan dibuat program untuk pemain agar dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya," ucap mantan pelatih timnas junior Spanyol itu.
Milla akan memulai program kepelatihannya dengan memantau laga-laga Piala Presiden. Lalu berlanjut menggelar seleksi pada 22-24 Februari dan melakoni partai uji coba pada medio Maret.
PSSI pun sudah tak sabar menanti kelahiran hasil dari sinergi tiga pelatih tersebut.
"Gaya bermain sepak bola dengan cara Indonesia sebentar lagi akan menjadi kenyataan. Dari senior sampai termuda akan sama," kata Deputi Sekjen Bidang Sepak Bola PSSI, Fanny Iriawan.