Sponsored
Home
/
News

Pendiri Go-Jek Jadi Tokoh Asia 2016

Pendiri Go-Jek Jadi Tokoh Asia 2016
Preview
Firda puri07 December 2016
Bagikan :
Preview


Nadiem Makarim, Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Go-Jek Indonesia meraih penghargaan “Asian of The Year”. Sebagai penyedia jasa transportasi berbasiskan aplikasi online yang menjelma menjadi on-demand mobile platform, Go-Jek dinilai berhasil memanfaatkan teknologi untuk membantu masyarakat Indonesia.

Penghargaan tahunan ini diberikan oleh media terkemuka asal Singapura, The Strait Times, kepada individu atau kelompok individu yang berkontribusi secara signifikan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negaranya atau di kawasan Asia. Sejumlah nama besar pernah menerima “Asian of the Year”. Pada 2012, tahun pertama kalinya penghargaan ini diberikan kepada Presiden Myanmar Thein Sein.

Setahun berselang, penghargaan diberikan kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Cina Xi Jinping. Sedangkan pada 2014 diraih oleh Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Pendiri Singapura Lee Kuan Yew pada tahun lalu. (Baca: Pengangguran Turun 530 Ribu Berkat Ojek Online dan Ibu Rumah Tangga)

Yang menarik, pada tahun ini, penghargaan tersebut tidak diberikan kepada pemimpin negara melainkan untuk tujuh orang yang disebut “The Disruptors”. Mereka dipilih karena berhasil memanfaatkan teknologi untuk membantu jutaan orang di Asia sehingga mengubah model bisnis tradisional menjadi model bisnis baru yang menguntungkan masyarakat. Warren Fernandez, Ketua Komite Seleksi, menyatakan tahun 2016 adalah tahun yang mengejutkan.

Kejutan ini didorong oleh perubahan besar yang terjadi di bidang teknologi dan ekonomi yang mengubah setiap sektor di perekonomian dan masyarakat di Asia. “Bagaimana orang, pemerintah dan pelaku bisnis merespons perubahan ini akan membawa dampak politik besar dan pemilihan umum dalam tahun-tahun mendatang,” kata Fernandez, seperti dilansir The Strait Times, Senin (5/12),

Selain Nadiem, penghargaan tersebut juga diberikan kepada enam pendiri perusahaan rintisan (start-up) sekaligus pemimpin bisnis di India, Cina, Malaysia dan Singapura. Mereka adalah Anthony Tan dan Tan Hooi Ling yang merupakan pendiri Grab, Tan Min-Liang (Razer), Pony Ma (Tencent), dan duo Sachin Bansal-Binny Bansal (Flipkart).

(Baca: Go-jek Perluas Layanan, Nadiem: Tarif Murah Hanya Langkah Awal)

Menurut Nadiem, fokus Go-Jek meningkatkan kesejahteraan sektor informal seiring dengan membantu kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia telah berhasil mengubah pasar dan model bisnis yang selama ini berlaku. “Saya dan keluarga besar Go-Jek bangga bahwa komitmen dan fokus tersebut mendapatkan pengakuan dunia internasional melalui penghargaan Asian of The Year,” katanya dalam siaran pers Go-Jek.

Nadiem pun mengklaim, G0-Jek turut berkontribusi terhadap industri keuangan berkat kehadiran GO-PAY yang membantu mengembangkan budaya cashless. “Kami melihat bahwa GO-PAY membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa e-money dapat memudahkan hidup mereka.”

Hal ini membuktikan bahwa teknologi yang kuat, pengalaman pelanggan yang baik, bertemu dengan akses ke pelanggan yang besar, akan dapat mengakselerasi perubahan. “Kami tidak sabar untuk menghadirkaninovasi dan produk lain yang bisa membantu membawa perubahan dan memudahkan masyarakat,” ujar Nadiem.

(Baca: Akuisisi Dua Perusahaan, Go-Jek Buka Kantor di India)

Sebelumnya, Go-Jek dan para mitra investornya: KKR, Warburg Pincus, Farallon, dan Capital Group Private Markets berhasil memenangkan penghargaan “Deal of the Year (Late Stage Technology) dari penyedia informasi terdepan di industri private equity dan venture capital Asian Venture Capital Journal (AVCJ).

Penghargaan tersebut mengacu kepada kesuksesan Go-Jek dalam menuntaskan penggalangan modal senilai US$ 550 juta atau sekitar Rp 7,4 triliun pada Agustus lalu. Saat diumumkan, transaksi tersebut merupakan penggalangan modal satu putaran terbesar oleh investor keuangan untuk perusahaan teknologi di Asia Tenggara.
populerRelated Article