icon-category Lifestyle

Pengguna Internet yang Kaya dan Berpendidikan Tumbuh Paling Tinggi

  • 19 Feb 2018 WIB
Bagikan :

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) melakukan survei terkait pengguna Internet di Indonesia. Hasil riset mereka menunjukkan orang kaya dan berpendidikan tinggi pemakai Internet mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan sepanjang 2017.

Dalam data APJII, pengguna Internet di Indonesia yang masuk dalam kelas sosial ekonomi atas tumbuh sebanyak 93,10 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kelas menengah, bawah, dan sangat bawah, yang masing-masing penetrasinya 82,95 persen, 58,55 persen, dan 21,72 persen.

Walau mengalami pertumbuhan, jumlah orang kaya pengguna Internet di Indonesia masih sedikit, hanya 1,98 persen dari total pengguna Internet di Indonesia yang tercatat ada 143,26 juta jiwa. Jumlah terbanyak masih ditempati oleh mereka yang masuk kelas sosial ekonomi bawah dengan 74,62 persen, disusul kelas menengah 16,02 persen dan kelas sangat bawah 7,39 persen.

Di sektor pendidikan, survei APJII memperlihatkan 88,24 persen penetrasi pengguna aktif Internet adalah mereka yang berpendidikan tinggi strata dua (S2) atau strata tiga (S3). Lalu pertumbuhan pengguna Internet berpendidikan strata satu (S1) atau diploma, SMA, SMP, dan SD masing-masing mencapai 79,23 persen, 70,54 persen, 48,53 persen, 25,10 persen.

Sementara mereka yang tidak berpendidikan alias tidak sekolah, penetrasi penggunaan Internetnya hanya sebesar 5,45 persen.

"(Sektor) pendidikan, sarjana lebih banyak. Strata ekonomi sosial sama seperti pendidikan, ekonomi (kelas atas) yang lebih tinggi," ucap Henri Kasyfi, Sektretaris Jenderal APJII, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (19/2).

Jumlah pengguna Internet di Indonesia diklaim APJII mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. Jika pada 2016 ada 132,7 juta jiwa, maka 2017 total pengguna Internet mencapai 143,26 juta jiwa.

Selain smartphone, kenaikan ini juga dipengaruhi oleh kehadiran warnet yang mulai bermunculan di beberapa kota di Indonesia. Meski demikian, pengguna masih mengandalkan smartphone sebagai media untuk akses Internet daripada memakai komputer atau laptop pribadi.

"Penetrasi pada wilayah urban, sudah sangat bagus. Namun yang perlu menjadi perhatian ialah pada karakter wilayah rural. Hal ini disebabkan oleh minimnya infrastruktur yang mendukung untuk penggunaan internet pada masyarakat di wilayah rural," kata Henri.

APJII melakukan survei kepada 2.500 responden yang tersebar di enam wilayah besar di Indonesia: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa, dan Maluku-Papua. Setiap wilayah dibagi dalam tiga kategori, yakni urban, rural-urban, dan rural.

Untuk nilai Strata Ekonomi Sosial (SES) sendiri diukur dari jenis pekerjaan, pendidikan terakhir, pengeluaran rumah tangga, kepemilikan barang rumah tangga, daya listrik rumah, jenis pemakaian kompor gas dan sumber air minum, ditambah dengan kepemilikan mobil atau motor pribadi, sehingga menghasilkan kategori skor A (kelas atas), B (kelas menengah), C (kelas bawah), dan D (kelas sangat bawah).

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini