Pengguna Lebih Suka Gratisan, ChatGPT Versi Bayar Gak Laku?
Foto: Om siva Prakash/Unsplash
Uzone.id — ChatGPT sudah meluncurkan versi berbayar mereka dengan harga USD20 atau sekitar Rp300 ribu per bulan. Namun, versi berbayar ini sepertinya tidak terlalu diminati warganet dunia.
Hingga Januari 2023, pengguna ChatGPT sudah mencapai 100 juta user. Sayangnya dari jumlah ini, tak banyak yang ingin membayar layanan chatbot cerdas tersebut.“Jika masih ada yang gratis, kenapa harus bayar" mungkin kata-kata ini jadi salah satu alasan kenapa warganet lebih memilih untuk tetap menggunakan layanan ChatGPT versi gratis.
Baca juga: Centang Biru di Instagram dan Facebook Bisa Dibeli, Minat?
Dilansir dari Windowscentral, sebuah pol mengungkap kalau sekitar 54.4 persen orang tidak mau membayar langganan untuk menggunakan ChatGPT.
Hanya sekitar 12.53 persen yang ingin membayar per bulan dan 4 persen lainnya ingin membayar ketika menggunakan.
Hal yang lebih menjanjikan datang dari hasil ini, sebanyak 29.07 persen lebih rela membayar ChatGPT yang di bundling dengan langganan Microsoft 365.
Seperti yang kita tahu, saat ini Microsoft hendak memasukkan ChatGPT pada platformnya setelah lebih dulu berinvestasi pada OpenAI sebesar USD 10 miliar dolar.
Baca juga: Pasca Dibanderol Rp125 Ribu, Akun Palsu di Twitter Banyak yang Centang Biru
Produk-produk Microsoft seperti Bing dan Microsoft Edge juga akan menggunakan ChatGPT serta OpenAI Tech. jika keduanya menghadirkan versi berbayar, mungkin ini akan lebih menjanjikan dibanding ChatGPT Plus saat ini.
ChatGPT Plus tidak menawarkan banyak kelebihan selain menawarkan akses di jam-jam sibuk, memberikan respon yang lebih cepat dan detail serta mengakses fitur baru lebih awal.