icon-category Technology

Penyebab Uber dan Google Bersiteru

  • 27 Feb 2017 WIB
Bagikan :

Proyek mobil otonom yang juga tengah dikembangkan oleh perusahaan penyedia jasa transportasi, Uber Technologies Inc., berdampak pada layangan gugatan dari Waymo yang merupakan lini bisnis dari anak perusahaan Google, Alphabet Inc., terhadap Anthony Levandowski. Levandowski diduga melakukan pencurian kekayaan intelektual yang berharga milik perusahaan pasca dirinya keluar dari Google dan pindah ke Uber.

Di tahun 2013, Anthony Levandowski tercatat menjadi ‘bintang’ dalam  proyek self-driving system yang dikembangkan oleh Google.

Baca Juga: Setelah Fiat, Google Gaet Honda Garap Mobil Otonom

Gugatan  tersebut berdasarkan pada serangkaian dugaan yang dilakukan Levandowski di hari-hari menjelang pengunduran dirinya dari Alphabet pada Januari 2016 silam dengan sejumlah bukti rekam  jejak digital terkait penelurusan website, download serta akses ke eksternal drive.

Pihak Uber menyatakan bahwa gugatan Waymo tersebut tidak berdasar dan berencana untuk melakukan perlawanan secara hukum. “Kami sudah meninjau klaim dari pihak Waymo dan menyimpulkan bahwa hal tersebut merupakan upaya yang tidak berdasar untuk memperlambat pesaing dan kami akan menghadapi mereka dengan penuh semangat di pengadilan,” ujar seorang  juru bicara Uber.

Kasus hukum tersebut semakin memperdalam keretakan antara kedua perusahaan tersebut yang kini telah menjadi ‘musuh’ dalam segmen pemetaan, teknologi otonom, serta jasa layanan  perjalanan yang menjadi bisnis inti dari Uber.

Baca: Chevrolet Luncurkan Pesaing Fortuner dan Pajero Sport

Perjalanan karir Levandowski juga menjadi pemicu gugatan tersebut. Insinyur luar biasa tersebut memang telah  menghabiskan masa karirnya untuk mewujudkan ‘mobil robot’. Saat berkuliah di University of California di Berkeley, Levandowski mulai menggeluti teknologi motor tanpa pengemudi (self-driving motorcycle) melalui DARPA Grand Challenge.

Levandowski juga mendirikan 510 Systems, sebuah perusahaan di bidang robotik. Perusahaan ini mengembangkan teknologi laser untuk kendaraan otonom yang kemudian berhasil memproduksi mobil pizza dengan teknologi self-driving system.

Selanjutnya, mulai bekerja di Google pada 2007 di divisi Street View yang bertugas untuk membangun perangkat keras pemetaan untuk dapat dipasang ke dalam  kendaraan.

Beberapa tahun kemudian, terungkap bahwa Levandowski menjalankan perusahaan startup baru miliknya, Otto, saat bekerja di Google yang kemudian pada Agustus lalu telah diakuisisi oleh pihak Uber senilai US$680 juta.

Simak: Honda Supra x 125F Diluncurkan, Ini Harganya

Melalui gugatannya, Waymo menyatakan bahwa Levandowski telah meng-install sejumlah perangkat khusus ke dalam laptop kantor miliknya dan pada Desember 2015 telah mengunduh 14 ribu file rahasia terkait teknologi LIDAR.

Namun, Levandowski membantah tuduhan tersebut kepada pihak Forbes tahun lalu. “Kami tidak mencuri apapun dari Google. Hanya ingin memperjelas. Kami membangun segala sesuatu dari awal dan kami memiliki semua logaritmanya untuk membuat semuanya menjadi sangat jelas,” ungkap Levandowski.

BISNIS.COM

Berita Terkait:

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : uber google 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini