Penyelamat Iron Man Meninggal Dunia

Mantan CEO Marvel Entertainment, James Galton meninggal dunia di usia 92 tahun. Meskipun memang banyak orang yang berperan untuk melambungkan nama Marvel, namun tidak banyak yang tahu bahwa sosok James Galton adalah salah satu yang paling menentukan masa depan Marvel.

Seperti dikutip USA Today, Kamis, 15 Juni 2017, Jutaan penggemar tokoh-tokoh superhero Marvel bahkan perlu berterima kasih atas 15 tahun era kepemimpinan James Galton sebagai Presiden Marvel Entertainment karena telah menyelamatkan para pahlawan berkostum mereka.

Tanpa peran James Galton kala itu, Spider Man mungkin tidak akan bisa menembakkan jaringnya lagi. Atau Iron Man tidak akan bisa sampai di layar lebar dengan sukses berkali-kali seperti sekarang. Adalah Galton yang menyelamatkan para tokoh-tokoh superhero itu dari kepunahan.

"Kami semua di Marvel sangat sedih atas kehilangan Jim (Panggilan James Galton-red). Jim adalah superhero yang sesungguhnya. Kami sangat berhutang budi kepadanya, atas kepemimpinan yang dia berikan kepada perusahaan kami, yang merupakan fondasi kuat dimana Marvel saat ini bertumpu," ujar Dan Buckley, Presiden Marvel Entertainment seperti dilaporkan USA Today.

Secara pribadi saya memiliki waktu yang menyenangkan bekerja bersama Jim, ketika saya pertama kali bergabung dengan perusahaan ini. Saya akan selalu menghargai betapa ia sangat murah hati, dan juga bijaksana dalam semua keputusannya. Kami turut berduka untuk keluarga yang ditinggalkannya," tuturnya.

Masa kepemimpinan Galton di Marvel dimulai pada tahun 1975. Saat itu, perusahaan berada di ambang kehancuran karena bangkrut. Galton kemudian melakukan perubahan model distribusi, yakni membuat penjualan komik langsung pada para penggemar tanpa melalui pihak ketiga.

Ia juga kemudian mengamankan hak untuk membuat komik star wars dan mendirikan Marvel Studio. Disana ia menempatkan Lee untuk bertanggung jawab untuk fokus pada animasi dan live action untuk banyak karakter yang diciptakan marvel.

Galton bertahan bersama Marvel hingga tahun 1991, tanpa pernah menyadari betapa besarnya Marvel suatu hari nanti. 

Preview

Dalam sebuah wawancara bersama Naples Daily News, tahun 2010, Galton yang saat itu masih berusia 85 tahun mengatakan ia mengaku terkejut dengan kesuksesan Marvel saat ini. "Tidak ada yang pernah membayangkan, sesuatu seperti Iron Man akan sangat sukses. Bahkan sebelumnya, Iron Man tidak pernah menjadi salah satu buku populer kami," ujarnya.

Pemeran Iron Man, Robert Downey Jr. mungkin menjadi salah satu pihak yang sangat senang karena Galton berhasil mempertahankan Marvel dari kehancuran. Seperti dilaporkan USA Today, Iron Man saat ini menghasilkan keuntungan yang sangat besar bagi perusahaan. Film pertama Iron Man yang berhasil menembus Box Office memberikan keuntungan 585 juta dolar untuk Marvel. Jumlah tersebut sangat fantastis, apalagi ketika perusahaan diambil alih Galton, hanya memiliki aset sebesar 12 juta dolar. 

"Dulu seorang teman mengatakan pada saya, industri komik sudah mati. jangan lakukan ini. Tapi saya saat itu punya empat anak, dua bersekolah di sekolag privat, dan dua lagi sedang kuliah, dan juga hutang atas dua properti. Maka saya harus mengambil pekerjaan ini," ungkap Galton. 

Suami dari Lidya itu mengungkapkan, saat Marvel ditanganinya ia menemukan wujud sebuah industri yang terperosok dalam model distribusi kuno dan minim pertanggungjawaban. kala itu Marvel menerbitkan 75 buku komik setiap bulan, namun jarang didistribusikan tepat waktu. Sehingga membuat penggemar tidak pernah tahu kapan lanjutan dari cerita favorit mereka akan keluar.

Karena itu, misi pertama Galton adalah membenahi tenggat waktu distribusi komik dengan serius.

Di mata Tom DeFalco, Galton adalah sosok yang sangat inspiratif. Diketahui, DeFalco adalah pemimpin redaksi Marvel selama 10 tahun saat Galton memimpin perusahaan. "Jim sangat piawai dalam memberikan kebebasan bagi tim kreatif untuk menuangkan kreatifitasnya," tuturnya. ***