Sponsored
Home
/
Health

Perempuan Lebih Rentan Mengalami Mata Kering, Mitos atau Fakta?

Perempuan Lebih Rentan Mengalami Mata Kering, Mitos atau Fakta?
Preview
Birgitta Ajeng24 April 2018
Bagikan :

Uzone.id-Mata kering atau dry eye merupakan kondisi yang sering dianggap sepele. Padahal, kondisi ini berpotensi membahayakan kornea. Bahkan pada tahap yang lebih kronis, mata kering bisa menimbulkan infeksi, peradangan hebat sehingga terjadi perlekatan pada seluruh permukaan bola mata, dan kerusakan permanen.

Mata kering terjadi akibat kelainan multifactorial pada lapisan air mata (tear film) yang menimbulkan gejala seperti mata merah, mata mudah lelah dan terasa pegal, dan gatal pada permukaan mata. Bahkan dapat terjadi rasa terbakar dan perih, mudah silau dan sensitif terhadap cahaya, serta penglihatan tidak fokus.

Sebagai informasi, lapisan air mata atau tear film terdiri atas tiga komponen utama: minyak (lipid), air (aqueous), dan lendir (mucin). Pada mata sehat, produksi tear film berlangsung terus-menerus.

Menurut Dr. Nina Asrini Noor, SpM, dokter spesialis mata Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center, di setiap kedipan mata, air mata terdistribusi merata yang berfungsi menjaga permukaan mata tetap terlubrikasi sekaligus melindunginya dari benda asing dan mikroorganisme.

“Ketika sesorang terkena dry eye, komposisi air mata berubah dan fungsinya terganggu. Penglihatan pun bisa terpengaruh sebab air mata di permukaan mata berperan penting dalam memfokuskan cahaya,” ujar Nina.

“Pada awalnya, mata kering terkesan seperti gangguan ringan yang menimbulkan ketidaknyamanan saat beraktivitas sehari-hari. Para penderita merasa cukup bisa mengatasinya dengan obat tetes mata. Namun, lambat laun mata kering bisa menimbulkan ketergantungan pada obat tetes mata, bahkan sampai menurunkan kualitas hidup,” ungkap Nina lebih lanjut.

Faktor hormon membuat perempuan lebih berisiko terserang gangguan mata kering. “Perempuan di atas usia 50 tahun, terlebih pasca-menopause, semakin rawan ancaman dry eye. Kadar estrogen yang menurun dan tingkat androgen yang semakin rendah memberi pengaruh pada keseimbangan produksi air mata,” jelas Nina dalam siaran pers bertajuk Faktor Hormon Membuat Perempuan Lebih Rentan Alami Dry Eye.

Sementara itu, faktor eksternal seperti lingkungan berpolusi, termasuk asap rokok, lingkungan kering seperti ruangan dengan AC, atau terlalu lama menatap televisi, monitor komputer, dan layar ponsel turut berdampak pada kondisi mata.

populerRelated Article