Perjuangkan Isu Digital Lewat DEWG G20, Kominfo Gandeng UI hingga UGM
Uzone.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melibatkan berbagai pihak untuk membahas tiga isu prioritas yang diangkat dalam Digital Economy Working Group (DEWG) di ajang Presidensi G20 Indonesia 2022.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba, menyatakan kerja sama lintas sektor untuk membahas tiga isu prioritas DEWG G20, yaitu Post Covid-19 Recovery and Connectivity, Digital Skills and Literacy, dan Cross Border Data Flow and Data Free Flow with Trust akan melibatkan banyak pihak, di antaranya adalah National Knowledge Partners dan National Strategic Stakeholders.Kominfo membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan siapa saja, di antaranya kerja sama dengan akademisi dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran dan Centre for Strategic and International Studies sebagai national knowledge partner DEWG.
BACA JUGA: 2 Fitur Baru WhatsApp iOS Bakal Bikin Pengguna Android Iri
Selain keempat institusi tersebut, Kementerian Kominfo juga melibatkan National Strategic Stakeholders serta kementerian dan lembaga untuk membahas isu digital yang relevan dengan sektor-sektor terkait.
“Misalnya berbicara mengenai ketenagakerjaan dengan Kementerian Ketenagakerjaan, pendidikan dengan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi. Selain dengan kementerian dan lembaga, kita juga bekerjasama dengan pelaku industri dan teman-teman asosiasi—baik yang bergelut di bidang e-commerce, big data, cyber security, infrastruktur digital, maupun literasi digital,” kata dalam Media Gathering G20 yang berlangsung secara hybrid di Jakarta Pusat, Rabu (26/01/2022).
National Strategic Stakeholders terdiri dari Asosiasi Big Data dan AI, Masyarakat Telematika Indonesia, Siberkreasi, Asosiasi e-Commerce Indonesia, Indonesia Cyber Security Forum, dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.
Mira, yang juga menjabat Chair DEWG G20, menjelaskan bahwa DEWG sebagai bagian dari Sherpa Track G20 akan menjadi melting pot diskusi tentang isu digital yang mencakup seluruh aspek kehidupan pembangunan, terutama yang berkaitan dengan pandemi Covid-19.
Pembahasan dalam isu di Sherpa Track ada banyak, mulai dari perdagangan, perindustrian, pendidikan, kesehatan dan masih banyak lagi.
Diskusi isu-isu tersebut difasilitasi melalui Working Group G20 yang dikelola oleh kementerian dan lembaga pengampunya.
"Perlu diperhatikan bahwa hampir semua working group mengangkat diskusi tentang isu digital. Mau berbicara tentang pendidikan kaitannya dengan digital, employment juga tentang digital,” kata Mira.
BACA JUGA: Twitter Uji Coba Fitur Mirip Close Friend, Namanya ‘Flock’
Menurut Sekjen Mira Tayyiba, Kementerian Kominfo diberikan mandat dari Sherpa Track sebagai pengampu DEWG untuk menjadi ‘ketua kelas’ untuk isu-isu digital lintas sektor.
“Tugas Kominfo adalah untuk melakukan streamlining semua isu digital agar koheren dan kohesif. Misalnya, isu pemberdayaan perempuan atau perlindungan anak, dapat dijawab dengan menggunakan pendekatan berbasis aspek-aspek digitalisasi, seperti literasi digital dan online safety,” jelasnya.
Kementerian Kominfo berkomitmen untuk menggunakan momentum Presidensi G20 Indonesia sebagai kesempatan untuk menguatkan sektor digital secara nasional dan internasional.
“Jadi, isu-isu ini bukan saja menjadi agenda-agenda nasional yang kita perjuangkan di global, tetapi kita juga menggunakan kesempatan ini untuk mengkonsolidasikan pengelolaan isu digital nasional. Tidak mengherankan kalau isu digital dibahas di semua sektor, karena digital itu kan fluid, bisa digunakan oleh banyak orang,” papar Sekjen Kementerian Kominfo.