icon-category Digilife

Pernah Alami Penipuan dengan Teknik Rekayasa Sosial?

  • 28 Feb 2020 WIB
Bagikan :

Ilustrasi pengguna ATM (Foto: Unsplash / Maxim Shklyaev)

Uzone.id - Begitu maraknya penipuan dengan Teknik rekayasa social (social engineering) di Indonesia. Penipuan ini mengandalkan kemampuan pelaku untuk membangun kepercayaan korban dan memanfaatkan kepercayaan tersebut untuk menjerat korbannya.

Penipuan dengan Teknik rekayasa social banyak yang tidak memanfaatkan kelemahan suatu system elektronik, namun memanfaatkan kelemahan pengguna sebagai pihak yang punya otoritas dalam system elektronik tersebut.

Plt Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Slamet Santoso punya pengalaman bagaimana istrinya nyaris jadi korban penipuan pakai reknik rekayasa social.

Baca juga: Cerita Aura Kasih Ditipu Rp11 Juta karena Dua Akun GoJek Diretas

“Istri saya di ATM, kemudian ada bapak-bapak minta tolong membantu mengirimkan duitnya melalui ATM istri saya, sebesar Rp2 juta. Karena ribut, maka saya samperin bapak-bapak itu bahwa kami tidak bisa membantu,, jadi ekspresi kalimat yang dilakukan oleh dua orang ini adalah kalimat sudah diatur untuk mempengaruhi orang,” tutur Slamet di acara “#AmanBersamaGojek: Edukasi, Teknologi dan Proteksi” di kantor Gojek, Pasaraya, Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2020).

“Jadi jangan sampai…lebih baik kita tegas saya tidak bisa menolong, titik. Ini namanya social engineering atau bapak, ibu melihat di bandara ada seseorang kerepotan membawa bagasi dan dilihat kita cuma bawa tas pinggang, dia minta tolong, memberikan sesuatu dengan rasa iba, ibu itu memelas sebaiknya jangan. Inilah namanya social engineering.”

Oleh sebab itu, Slamet berharap kita turut menjadi orang terdepan memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat. “Agar ada nanti di tahun 2024 atau di tahun berapa ada namanya smart people, mulai dari kemampuan dasar sampai kemampuan digital.”

Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika, Kemkominfo RI mengatakan bahwa kondisi di Indonesia sangat unik. Pengguna internet sangat tinggi lebih dari 170 ribu penguna.

Namun, tingkat literasi digital masyarakat Indonesia masih rendah. Agar tak kehilangan momentum, kata dia, kita harus bekerja keras bersama-sama meningkatkan literasi digital masyarakat.

"Hal ini menjadi prioritas kami di Kominfo," kata dia.

Nah, apakah kamu pernah juga mengalami penipuan dengan teknik rekayasa sosial?

VIDEO Fujifilm X-T4 First Impression, Mirrorless Buat Vlogger?

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : penipuan kominfo gojek 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini