Dubes Norwegia Ditarik karena Selingkuh dengan Tiga Wanita Indonesia
Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Ingemark Traavik ditarik pulang akhir tahun lalu dan dicabut seluruh titelnya karena selingkuh dengan, tidak hanya seorang, tapi tiga orang wanita Indonesia. Perselingkuhan ini disebut membuat Norwegia menggelontorkan uang negara hingga setara miliaran rupiah.
Peristiwa ini sebenarnya diberitakan dalam sebuah laporan investigasi media Norwegia, Verden Gang, pada Mei lalu namun baru ramai terdengar di Indonesia belakangan ini. Traavik ditunjuk menjadi Dubes di Indonesia pada April 2012, beberapa bulan kemudian dia dan istrinya, seorang wanita Muslim keturunan Afghanistan, pindah ke Jakarta.Menurut VG, salah satu tugas atlet judo yang pernah mewakili Norwegia pada Olimpiade 1992 ini adalah membantu penyaluran dana bantuan Norwegia untuk pengentasan kemiskinan dan pelestarian hutan.
Hubungan gelap antara Traviik dan seorang wanita Indonesia terjadi pada tahun 2013. Wanita ini disebut adalah aktivis organisasi non-pemerintahan yang bergerak di bidang kebudayaan. Organisasi wanita ini, tulis VG, telah menerima bantuan dari pemerintah Norwegia sebesar hampir 3 juta NOK atau lebih dari Rp 5 miliar.
Organisasi itu beberapa kali mendapatkan dana hibah dari Norwegia atas tanda tangan dubes yang kala itu berusia 46 tahun. Terakhir wanita tersebut meminta dana langsung ke Kementerian Luar Negeri Norwegia yang jumlahnya dianggap sangat besar 1,3 juta NOK atau lebih dari Rp 2 miliar. Namun permintaan itu diloloskan juga setelah Traviik memberikan surat rekomendasinya.
Traviik juga disebut pernah mengadakan acara makan malam yang diadakan oleh wanita itu dan tagihannya diberikan kepada Kedutaan.
Hubungannya dengan wanita ini berakhir. Kemudian Traviik menjalani hubungan terlarang dengan wanita lainnya, seorang pengusaha Indonesia. VG menyebut, wanita ini bahkan berjabat tangan dengan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg dalam kunjungannya ke Jakarta pada April 2015.
Percintaannya dengan wanita ini juga kandas, dan Traviik menjalin percintaan dengan wanita lainnya, juga seorang pengusaha asal Indonesia di awal 2016.
Ketahuan
Kasus ini diketahui setelah suami dari wanita pertama yang diselingkuhi Traviik mengadukannya melalui email pada Mei tahun lalu ke Kedutaan Besar Norwegia di Jakarta. Surat ini dibaca oleh Wakil Dubes, Hilde Solbakken, dan disalin lalu diberikan ke empat staf Kedutaan lainnya.
Pria yang juga seorang diplomat ini mengungkap perselingkuhan istrinya dengan Traviik. Dia mengaku sangat prihatin bahwa seorang yang diberi tanggung jawab sebagai dubes "bisa berkelakuan seperti itu."
Email itu dikirim ke pemerintahan Oslo. Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Norwegia, Frode O Andersen, surat itu diterima pada Mei tahun lalu.
Kemlu Norwegia langsung memanggil Traviik dan mencabut seluruh titel duta besarnya pada Desember tahun lalu. VG menulis, beberapa hari sebelum pulang, Traviik sempat mengadakan acara tahunan promosi makanan laut Norwegia di hotel Shangri-La di Jakarta, dihadiri juga oleh selingkuhannya yang ketiga.
Andersen mengatakan Traviik hanya dicabut titelnya dan mendapatkan teguran keras secara lisan. Untuk penyaluran uang negara atas dasar perselingkuhan itu, kata Andersen yang dikutip VG, Kemlu Norwegia tidak akan melibatkan kepolisian.
Traviik menolak berkomentar kepada VG yang telah memperlihatkannya bukti-bukti dokumen dan artikel soal perselingkuhannya. Dia mengeluarkan pernyataan tidak lama setelahnya:
"Saya telah membuat kesalahan. Saya meminta maaf dan bertanggung jawab," kata dia.
Dia juga mengatakan bahwa tidak ada dana negara yang diselewengkan dalam kasus itu dan tidak ada yang dirugikan. Menurut dia pemberitaan VG dibuat berdasarkan informasi dari orang-orang yang "punya motivasi balas dendam."
Traviik tidak dipecat dari Kemlu Norwegia, dia dipindahkan posisinya menjadi penasihat senior urusan ekonomi dan pembangunan di Kemlu Norwegia. Dia masih memegang posisi sebagai diplomat dan status keamanan yang bersih. Traviik bahkan menemani Solberg dan Menteri Luar negeri Børge Brende dalam kunjungan ke China pada April lalu.
VG tidak menyebut nama dan organisasi para wanita Indonesia yang menjalin hubungan asmara dengan Traviik. Namun wanita yang jadi selingkuhan pertama Traviik kepada VG membantah menerima 3 juta NOK untuk pendanaan organisasinya. Dua wanita lainnya menolak berkomentar.