Persija Jakarta Juara Liga 1 2018
Pengorbanan The Jakmania untuk memadati Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK). Mereka menjadi saksi sejarah kesuksesan Persija Jakarta menjuarai Liga 1 2018 setelah menang 2-1 atas Mitra Kukar, Minggu (9/12/2018) sore WIB. Dua gol Marko Simic (17'-p dan 59') buat Persija cuma dibalas sekali oleh Mitra Kukar lewat Aldino Herdianto (89')
Dengan hasil atas Mitra Kukar, Persija finis di posisi teratas klasemen akhir Liga 1 dengan raihan 62 poin. Mereka unggul satu angka atas rival terdekatnya, PSM Makassar, yang juga menang 5-0 atas PSMS Medan pada waktu bersamaan. Di sisi lain, Mitra Kukar turun ke posisi ke-17 atau zona degradasi karena cuma mengoleksi 39 angka. Pasukan Rahmad Darmawan harus rela mentas di Liga 2 untuk musim 2019.***
Misi menjadi juara membuat pelatih Stefano Cugurra alias Teco tak punya pilihan selain menurunkan materi terbaik di susunan terbaik Persija. Marko Simic berdiri di depan dengan diapit Riko Simanjuntak dan Novri Setiawan dalam formasi 4-3-3. Sementara, trisula gelandang bersikan Renan da Silva, Rohit Chand, dan Sandi Sute.
Pun demikian RD --sapaan akrab Rahmad-- di kubu Mitra Kukar. Dia memasang Fernando Rodriguez sebagai penyerang tunggal. Dalam sistem 4-2-3-1, trio gelandang serang menjadi milik Hendra Adi Bayauw, Anindito Wahyu, dan Septian David Maulana.
Dengan komposisi terbaik, Persija mengambil otoritas permainan sejak menit awal. Ini direspons tim tamu dengan menerapkan taktik 'parkir bus' di depan gawang kotak penalti. Alhasil, Persija kesulitan mendekati gawang Yoo Jae-hoon.
Penjagaan ketat juga diberikan kepada Marko Simic sebagai sumber gol Persija. Ke mana striker Kroasia ini pergi, bek Mauricio Leal selalu mengikutinya.
Namun, lepasnya kawalan terhadap Simic pada menit ke-15 menghadirkan petaka buat Mitra Kukar. Saepuloh Maulana coba mengover tugas Leal, tetapi malah berujung pelanggaran kepada Simic ketika hendak menyambut umpan silang dari sisi kiri. Wasit pun menunjuk titik putih.
Kesempatan tak disia-siakan oleh Simic yang turut maju menjadi eksekutor. Dia melepaskan tembakan ke sisi kiri dan kiper Yoo Jae-hoon bergerak ke arah yang tepat, tetapi laju bola terlalu deras sehingga membuahkan keunggulan 1-0 untuk Persija pada menit ke-17.
Tekanan Persija tak lantas mengendur meski sudah unggul 1-0. Empat menit berselang, kesempatan kembali didapatkan oleh Simic. Penyerang bernomor 9 ini sudah menjatuhkan dirinya untuk menyambut umpan silang. Sayang buat tuan rumah, bola masih melenceng dari gawang.
Sampai turun minum, gelombang ancaman Persija terus mengalir. Mulai dari tembakan Rohit Chand yang membentur tiang sampai sepakan Renan Silva yang memaksa Yoo-Jae Hon melakukan penyelamatan. Tak satu pun membuahkan hasil sehingga skor 1-0 untuk keunggulan Persija menutup paruh pertama.
Keputusan Teco jitu. Ramdani berperan dalam proses gol kedua pada menit ke-59. Dia 'mengganggu' Yoo Jae-hoon sehingga Simic dengan bebas menanduk bola ke gawang.
Gol tersebut direspons para pemain Mitra Kukar dengan protes keras. Dari kacamata mereka, Yoo Jae-hoon berdiri di kotak kecil-- area di mana pergerakan kiper tak boleh diganggu-- dan Simic seharusnya dianggap melakukan pelanggaran. Wasit bergeming dan gol kedua Persija tetap valid.
Setelah sempat merasa tidak puas, Mitra Kukar malah mendapatkan hadiah penalti dari wasit. Pemicunya adalah pelanggaran Jaimerson Silva terhadap Bayauw. Sayangnya, eksekusi Fernando Rodriguez mampu dimentahkan kiper Andritany Ardhiyasa.
Momen tersebut turut menyadarkan Teco bahwa pertahanannya dalam bahaya. Oleh karenanya, dia kembali memasang seorang breaker dalam diri Asri Akbar yang menggantikan Renan Silva pada menit ke-75.
Di sisi lain, RD coba menyegarkan serangan Mitra Kukar dengan memasukkan Aldino Herdianto dan menarik keluar Septian David. Hasilnya, Aldino memangkas jarak lewat gol tembakan kerasnya saat waktu normal menyisakan satu menit.
Berbagai upaya dicoba Mitra Kukar guna mencetak gol kedua, tetapi nihil hasil. Laga pun ditutup dengan skor 2-1 buat kemenangan Persija. Penantian panjang turut berakhir karena Persija meraih gelar juara liga pertamanya sejak memenangi Liga Indonesia 2001.