Pertengahan 2021, Revenue Twitter dari Iklan Naik 87 Persen
Uzone.id - Jack Dorsey patut bangga. Pasalnya, setelah bertahun-tahun memutar otak untuk mencari cara menaikkan revenue, hari yang dtunggu-tunggu pun datang. Baru saja dilaporkan jika revenue Twitter mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, bahkan melampaui estimasi Wall Street.
Dalam laporan yang baru saja dipublikasi, media sosial bergambar burung itu mengatakan jika strategi mereka yang membuat peningkatan penargetan iklan telah berjalan sesuai rencana. Saham Twitter dikabarkan melonjak sampai 7 persen menjadi USD75 atau setara lebih dari Rp1 juta per saham, dalam pembukaan bursa saat laporan ini disebarluaskan.Dilansir melalui New York Post, Senin, 26 Juli 2021, Twitter memang sedang giat membuat banyak fitur baru di platformnya sejak awal tahun ini. Mereka sudah membuat audio-only chat rooms yang mirip Clubhouse, sampai publikasi newsletter. Semua dilakukan untuk bisa melanjutkan bisnis dan mencapai tujuan revenue tahunan dua kali lipat sampai 2023 nanti.
Laporan keuangan Twitter menyebut jika pertengahan tahun ini, total revenue Twitter dari iklan mencapai angka USD1.05 miliar. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 87 persen dibanding kuartal yang sama tahun lalu. Raihan ini mampu membungkam Wall Street yang memprediksi Twitter hanya mampu meraih revenue dari iklan sampai USD909,9 juta saja.
“Saat kami memasuki paruh kedua tahun 2021, kami mengirim lebih banyak, belajar lebih cepat, dan merekrut talenta luar biasa,” kata Chief Executive Twitter Jack Dorsey dalam sebuah pernyataan, dilansir dari NY Post.
Twitter telah bekerja cukup keras untuk meningkatkan efektivitas iklannya. Bertahun-tahun mereka mencari cara untuk bisa mengumpulkan revenue yang sangat tertinggal dibanding pesaing yang lebih besar seperti Facebook, yang menyimpan banyak data tentang pengguna. Peningkatan itu, bersama dengan permintaan yang lebih tinggi dari pengiklan yang ingin menjangkau konsumen, membantu mendorong pendapatan iklan.
Menurut data IBES dari Refinity, Twitter saat ini memiliki sekitar 206 juta pengguna aktif harian yang potensial untuk digarap (monetisasi), pada kuartal kedua yang berakhir 30 Juni. Angkai ini juga mengalahkan prediksi analis yang menganggap jumlah pengguna aktif Twitter kuartal ini hanya sampai 205,9 juta.