Sponsored
Home
/
Sport

Pesan Kurniawan ke Timnas Indonesia: Jangan Curhat di Medsos

Pesan Kurniawan ke Timnas Indonesia: Jangan Curhat di Medsos
Preview
Arby Rahmat27 July 2019
Bagikan :

Striker legendaris Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, berpesan kepada personel Garuda agar jangan mudah mencurahkan isi hati (curhat) di media sosial.

Kurniawan menilai pemain Timnas Indonesia saat ini termasuk dalam generasi yang beruntung. Bisa berlatih di sekolah sepak bola modern sekaligus belajar dari dunia maya via telepon selular.

Namun, beberapa pemain muda sering kali meluapkan masalah ke medsos. Bahkan, ada pula yang mudah tersulut emosi terhadap komentar miring suporter di medsos.

"Fokus lah, jangan peduli sama medsos. Jangan sering curhat di medsos. Memang curhat di medsos membantu performa di lapangan? Tidak sama sekali," ucap dia.

Timnas Indonesia U-23
Preview
Timnas Indonesia U-23. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)

Dewasa ini, medsos memang bisa jadi salah satu alat untuk mendongkrak popularitas pemain. Namun, ketenaran di awal karier sering kali tidak diimbangi kerja keras untuk meningkatkan kualitas permainan.

"Nah, musuh yang paling utama adalah diri kita sendiri. Sekali puas, selesai. Saya selalu ngomong, 'Coba pecahkan solusi di pertandingan menurutmu sendiri.'," kata asisten pelatih Timnas Indonesia U-23 tersebut kepada CNNIndonesia.com belum lama ini.

"Misalnya, susah mencetak gol. Coba terus sampai menemukan feeling-nya. Pelatih hanya memberi masukan, tapi yang tahu permasalahan di lapangan kita sendiri," katanya menambahkan.

Pria berusia 43 tahun ini sadar kebanyakan pemain Timnas Indonesia saat ini buruk dalam penyelesaian akhir. Maka dari itu, Kurniawan meminta agar anak didiknya lebih fokus di lapangan ketimbang membangun citra diri di medsos.

Timnas Indonesia U-23 bakal mentas di SEA Games 2019.
Preview
Timnas Indonesia U-23 bakal mentas di SEA Games 2019. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)

"Saya cerita ke beberapa pemain, semua akan diam kalau ditutup dengan prestasi. Semua akan datang, saat kita berprestasi," ujarnya.

Lebih lanjut, Kurniawan memberikan contoh kepada penyerang yang berbakat butuh jam terbang agar bisa mencetak banyak gol.

"Karena situasi di latihan dan pertandingan beda. Yang jadi masalah adalah tekanan dari diri sendiri, belum lagi tekanan suporter dan manajemen klub. Itu yang bisa atasi adalah diri sendiri," ujar Kurniawan.

"Kalau tidak ada jam terbang, bagaimana cara atasi eror? Saran saya kalau menit bermain kurang, minta dipinjamkan ke klub yang mau kasih mereka durasi bermain. Karena umur tidak bisa ditahan, terus berlanjut," ujarnya kembali.

Berita Terkait

populerRelated Article