Pilu Snapchat, Cuma Jadi Alat Pencipta Tren untuk Instagram
Aplikasi Snapchat kembali menjadi primadona usai filter gender-swap, alias alih jenis kelamin, banyak digunakan oleh para penggunanya, bahkan hingga kalangan selebriti.
Dua filter terbaru Snapchat ini memang memungkinkan pengguna beralih jenis kelamin tanpa menghilangkan bentuk muka aslinya.Misalnya, jika pengguna adalah perempuan, maka akan ada fitur maskulin yang ditambahkan, seperti janggut dan rambut pendek. Sebaliknya, jika pengguna adalah laki-laki, maka fitur yang akan muncul adalah riasan wajah, rambut panjang dan tampilan wajah yang lebih lembut.
Namun yang menyedihkan adalah ketika filter ini justru menjadi populer usai disebarluaskan melalui jejaring media sosial serupa lain di luar Snapchat, seperti Twitter, Instagram Stories atau bahkan Facebook.
Melihat tren tersebut, tak heran banyak warganet yang hanya menginstal aplikasi Snapchat, yang mungkin sebelumnya sudah dihapus, untuk memperoleh filter tersebut kemudian menyimpan hasil fotonya dan membagikannya di Instagram atau Twitter.
Tak bisa disalahkan. Pasalnya, ada banyak alasan kenapa warganet lebih memilih membagikan fotonya di Instagram dibandingkan Snapchat. Salah satunya adalah lebih banyak teman, influencer dan selebriti yang menggunakannya.
Padahal jika dibandingkan dengan Instagram, Snapchat juga memiliki keunggulan, seperti membuat momen melalui filter yang terhubung dengan suatu kejadian atau tempat untuk suatu waktu.
Saat ini Snapchat masih memiliki sekitar 186 juta pengguna aktif, sebagian besar adalah remaja.
Meski jumlah instalasi aplikasi ini meningkat tajam dalam hitungan hari sejak tren filter gender-swap hadir, tak dapat dipungkiri bahwa sebenarnya aplikasi ini sudah mati dan hanya hidup ketika filter baru yang menarik perhatian muncul.