Sponsored
Home
/
Entertainment

Piyu "Gatel" Sama Lalu Lintas Jakarta

Piyu "Gatel" Sama Lalu Lintas Jakarta
Preview
Otomania30 September 2016
Bagikan :
Preview


Musisi dan gitaris ternama, Satrio Yudi Wahono atau akrab disapa Piyu, mendukung Gerakan Tertib Berlalu Lintas (GATEL) yang dibuat oleh Otomania. Gitaris band Padi ini rupanya sudah jenuh melihat pelanggaran serta kemacetan lalu lintas di Jakarta.

Menurutnya, tingginya volume kendaraan di Jakarta memancing terjadinya pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pengguna jalan raya, khususnya kendaraan roda dua.

"Soal lalu lintas, Jakarta itu sudah kacau sekali. Volume kendaraan tiap hari meningkat, tapi jalannya tidak bertambah. Hal ini bikin orang mengambil jalan pintas yang bertentangan dengan hukum, seperti lawan arah atau berkendara di atas trotoar," ucap Piyu yang sedang mempromosikan ban terbarunya kepada Otomania, Kamis (29/9/2016).

Salah satu solusi yang cukup efektif dalam mengurai kemacetan di Jakarta, menurutnya bisa di lakukan dengan memberlakukan usia pakai kendaraan. Selain itu Piyu juga berharap pemerintah beserta instansi terkait benar-benar memberikan solusi transportasi yang terjamin kenyamanannya.

"Kalau pemerintah mau membatasi pasti efektif, artinya motor atau mobil hanya boleh digunakan lima sampai 10 tahun, lebih dari itu tidak boleh jalan. Kedua pemerintah juga harus serius menambah moda transportasi umum yang layak sehingga masyarakat mau pakai umum dari pada bawa kendaran priibadi. Kalau transportasinya enak, saya juga kemana-mana lebih baik naik umum," ucap Piyu.

Tindak Tegas

Bukan hanya solusi kemacetan saja, Piyu juga cukup geram melihat pelanggaran lalu lintas yang dilakukan beberapa masyarakat. Parahnya lagi ada beberapa oknum polisi yang justru memanfaatkan hal ini untuk mencari keuntungan.

"Kita enggak usah tutup mata lah, pelanggaran itu terjadi tiap saat. Gimana mau kapok, kalau aparat malah memberikan solusi yang tidak sesuai prosedur. Harusnya hukum itu jadi pondasi kuat, artinya harus ada ketegasan yang pasti tanpa pandang buluh," ucap Piyu.

Penulis: Stanly Ravel
Editor: Agung Kurniawan
Copyright Kompas.com
populerRelated Article