Home
/
Music

Prambanan Jazz Festival 2017 Hadirkan Sarah Brightman

Prambanan Jazz Festival 2017 Hadirkan Sarah Brightman

Fachrul Adcha19 June 2017
Bagikan :

Sudah tidak terasa tahun 2017 ini menginjak tahun ketiga penyelenggaraan Prambanan Jazz Festival.

Dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Prambanan Jazz tahun ini akan hadir selama 3 hari yaitu pada 18, 19, 20 Agustus 2017 di Candi Prambanan, Yogyakarta.

Selain pelaksanaan acara 3 hari, gelaran Prambanan Jazz ke-3 tahun ini banyak hal berbeda dan lebih istimewa.

Pada hari pertama, kami akan menampilkan konsep "90's Moment", yakni semua penampil adalah artis dan musisi yang populer dan hits pada tahun 90-an. Seperti Andre Hehanusa, Katon Bagaskara, T-Five, Base Jam, Emerald, Lingua, Ada Band, The Groove, Ipang, Shakey, Rif/ dan masih banyak lagi. Hari pertama Prambanan Jazz akan menjadi pestanya anak 1990-an.

Sarah Brightman akan menjadi penampil utama (headliner) Prambanan Jazz Festival 2017 kali ini. Sarah Brightman adalah peraih nominasi Grammy Award, 200 penghargaan platinum dan emas di lebih 40 negara di dunia.

Pelantun lagu "Time to Say Goodbye" ini akan tampil glory di Prambanan Jazz dengan iringan live orchestra.

Selain itu, Prambanan Jazz ketiga kali ini juga akan menampilkan band fenomenal Shakatak yang telah menciptakan lebih dari 35 album sepanjang karir bermusiknya.

Preview

Masih ada artis luar negeri yang akan kita announce dalam beberapa waktu mendatang, karena kami masih dalam proses negosiasi.

Deretan artis-artis negeri ini yang sudah konfirmasi akan menjadi penampil adalah Kahitna, KLA Project, Tompi, Yovie Nuno, Syaharani, Sandy Sondoro, Saxx in the City, Yura Yunita, Shaggydog, Marcell, Rio Febrian, Kunto Aji, Payung Teduh, dan masih banyak lagi yang akan kita announce.

Seperti tahun sebelumnya, Prambanan Jazz ke-3 tahun 2017 kali ini bekerjasama dengan Indihome Telkom Indonesia sebagai Sponsor utama. Title resmi kali ini yakni "IndiHome Prambanan Jazz 2017" dengan mengusung tagline: Art, Music & Culture.

Kami sengaja mengusung tagline "Art, Music & Culture" adalah salah satu deferensiasi dari konsep utama Prambanan Jazz yakni menggabungkan 2 Mahakarya, yakni Mahakarya Candi Prambanan dan Mahakarya Musik.

"Art" adalah mahakarya candi Prambanan itu sendiri sebagai sebuah karya seni dunia, sebuah mahakarya warisan budaya leluhur kita, sebuah karya anak bangsa yang harus selalu kita jaga, lestarikan & kita perkenalkan kepada kancah dunia internasional.

"Music" adalah festival musik itu sendiri, sebuah bentuk apresiasi kita terhadap candi Prambanan dengan segala kemegahannya yang kita satukan menjadi sebuah perpaduan yang hebat antara mahakarya candi Prambanan & musik berkelas dunia. Untuk itu kami akan selalu menghadirkan musisi dunia dan musisi-musisi terbaik dari negeri kita sendiri. Dengan harapan suguhan konser musik Prambanan Jazz ini mampu menjadi sebuah jembatan diplomasi negara dalam mencapai dan mewujudkan industri budaya sebagai salah satu kekuatan baru dalam memperkuat "nation branding".

Yang terakhir adalah "Culture", merupakan sebuah bentuk perilaku dan sikap masyarakat kita yang ada di dalamnya, yang ikut serta memberikan apresiasi dan sumbangsih terbaik terhadap mahakarya besar candi Prambanan.

Prambanan Jazz kali ini akan tetap menggunakan dua panggung utama, yaitu panggung Hanoman sebagai panggung special show yang berada di area Lapangan Brahma dan panggung Rorojonggrang sebagai panggung festival show yang berada di area Lapangan Wisnu.

Menurut Anas Syahrul Alimi, penggagas Prambanan Jazz sekaligus CEO Rajawali Indonesia Communication selaku promotor, PrambananJazz akan selalu menjadi sebuah suguhan alternatif konser bagi penggemar musik Indonesia dan luar negeri yang memiliki muatan lokal dan global.

Sementara itu, Bakkar Wibowo, Project Director Prambanan Jazz menyampaikan bahwa tahun ini untuk penggarapan artwork media promo Prambanan Jazz terutama untuk artis internasional kita akan menggandeng perupa Dipo Andy, perupa pop art papan atas Indonesia yang sudah beberapa kali berpameran di dalam negeri ataupun di luar negeri, Bakkar berharap media luar ruang tidak hanya sebagai media promosi, tapi juga sebagai media ruang pameran sebuah karya seni perupa.

populerRelated Article