icon-category Telco

Prediksi Industri Telekomunikasi, ATSI Harapkan Momentum di 2022

  • 05 Jan 2022 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Pandemi COVID-19 yang berlangsung semenjak 2 tahun terakhir diperkirakan belum sepenuhnya berakhir di tahun 2022 ini, terlebih varian baru Omicron menimbulkan kekhawatiran baru di tengah masyarakat global.

Pandemi sendiri mendorong percepatan transformasi digital di tengah masyarakat Indonesia. Berbagai sektor teknologi pun mengalami pertumbuhan selama masa tersebut, termasuk sektor industri telekomunikasi yang diprediksi akan terus bertumbuh pada tahun 2022 ini.

Tahun 2022 akan menjadi tahun dimana persaingan industri semakin ketat, begitupun aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang pelan namun pasti mulai meningkat dan pulih kembali. Hal ini tentu akan memberikan pengaruh pada industri telekomunikasi.

Baca juga: Berkah Merger: Pelanggan Tri Siap Nikmati Jangkauan Indosat

Dihubungi oleh Uzone.id, Rabu, 5 Januari 2022, Sekretaris Jenderal ATSI, Marwan Baasir mengatakan bahwa hal tersebut akan mendorong meningkatkan demand terhadap penggunaan layanan seluler khususnya layanan data di masyarakat.

“Sehingga hal ini tentunya juga akan menjadi potensi untuk mendorong pertumbuhan kinerja para operator di Indonesia,” ungkapnya.

ATSI pun berharap bahwa tahun 2022 akan menjadi momentum bagi para operator untuk meraih pertumbuhan kinerja yang positif sehingga industri pun ikut bertumbuh ke arah yang lebih baik.

Di tahun 2021, merger menjadi satu tren yang dinilai positif baik itu untuk pemerintah maupun untuk konsumen. Sebut saja merger Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia menjadi Indosat Ooredoo Hutchison, lalu kabar XL Axiata yang akan segera merger dengan Smartfren.

Baca juga: Daftar Lengkap Dewan Komisaris dan Direksi Indosat Ooredoo Hutchison

Salah satu efek positif dari tren merger operator telco ini adalah persaingan usaha yang semakin sehat dan efisiensi operasional yang menguntungkan konsumen secara luas, contohnya biaya internet yang lebih murah.

ATSI pun mendukung penuh adanya konsolidasi industri merger dan akuisisi tersebut, dengan harapan mendorong terciptanya industri telekomunikasi yang lebih sehat.

Melihat tren positif tersebut, Marwan mengungkapkan bahwa tren merger ini masih terbuka kemungkinan-kemungkinannya di tahun 2022 ini.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini