Puasa Medsos, Trik Hindari Stres Saat Tak Liburan di Akhir Tahun
Tinggal beberapa hari lagi menjelang musim liburan akhir tahun. Apakah kamu sudah memiliki rencana khusus untuk mengisi liburan kali ini?
Untuk menghabiskan waktu libur, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Ada yang sudah merencanakan liburan ke luar negri sejak jauh-jauh hari, ada yang menyiapkan pesta tahun baru di hingga berkumpul bersama keluarga atau sahabat tercinta.Namun dari antara banyak pilihan menarik seperti yang kumparan (kumparan.com) sebutkan di atas, tak sedikit pula yang lebih memilih untuk diam dan bermalas-malasan di rumah.
Bagi sebagian orang, pergi berlibur bukanlah pilihan favorit untuk menghabiskan waktu libur. Tidur, menonton televisi, atau sekadar bersantai di rumah menjadi kebahagiaan tersendiri.
Namun di era globalisasi yang serba modern ini, informasi bisa didapat dari mana saja. Foto-foto berisi update kabar terbaru dari kenalan yang sedang berlibur dengan mudahnya mampir ke timeline media sosial kamu.
Dan saat diam tak melakukan apa-apa di rumah, pikiran pun dengan mudahnya merasa 'terganggu' melihat postingan orang lain. Terlebih saat melihat perjalanan teman yang sedang bersenang-senang berlibur ke luar negeri.
Rasa sirik atau rendah diri pun bisa menyerang kapan saja.
"Ada sangat banyak bukti medis yang menunjukkan bahwa kita hidup di era (dengan arus informasi) super cepat yang bisa mengaktifkan hormon stres, karena begitu mudah diakses," ujar dr David Greenfield, assistant clinical professor of psychiatry dari University of Connecticut School of Medicine. "Dan saya rasa, kita tidak dirancang untuk siap menerima arus informasi secepat itu dalam waktu singkat," sambungnya.
Untuk mencegah diri makin stres saat tak melakukan apa-apa di rumah, ada baiknya bagi kamu untuk melakukan 'digital detox' atau puasa media sosial.
Ini berguna untuk menghindarkan kamu dari berbagai pikiran negatif. Dengan puasa gadget, kamu pun bisa lebih rileks dan memiliki waktu berkualitas bersama keluarga di rumah.
"Bagi sebagian orang, tetap melakukan sesuatu (mengecek gadget), selama mereka bisa menetapkan batasan, membantu mereka untuk mendapatkan manfaat baik lebih dibanding tidak (menyentuh gadget) sama sekali. Ini berguna untuk mencegah kamu 'kebanjiran'informasi begitu mengeceknya (beberapa hari kemudian)," ujar David lagi.
Berikut ini, kumparan (kumparan.com) memberi sederet tips bagi kamu untuk sukses melakukan detoks media sosial. Apa saja, sih?
1. Buat Jadwal
Jika memang ada informasi penting yang harus kamu pantau, tak ada salahnya untuk mengatur jadwal. Tentukan kapan dan berapa lama durasi yang kamu perbolehkan untuk mengecek email masuk.
Setelah selesai, akan lebih baik untuk log out agar tak tergoda mengecek notifikasi yang masuk. Hal ini juga berlaku untuk semua media sosial yang kamu miliki.
2. Bersosialisasi dalam Dunia Nyata
Untuk mengganti waktu yang biasanya terpakai untuk berselancar di media sosial, kamu bisa berinteraksi langsung di dunia nyata. Bisa dengan mengajak pasangan/saudara ngobrol, berolahraga bersama, bermain dengan anak/keponakan, hingga berinteraksi dengan tetangga yang tak pernah kamu sapa sebelumnya.
3. Hindari Kegiatan yang Berhubungan dengan Layar
sudah offline, sebaiknya kamu juga menghindari segala aktivitas yang berhubungan dengan layar. Seperti televisi ataupun komputer.
Cobalah kembali ke hobi lama yang menyehatkan. Seperti jogging, bermain tenis meja, membersihkan taman kecil yang ada di rumah, hingga memasak.
4. Hapus Aplikasi untuk Sementara
Untuk kamu yang merasa kecanduan gadget, ini merupakan cara terbaik untuk melakukan detoks. Agar tak terganggu dengan notifikasi dan menghindari godaan, kamu bisa menghapus aplikasi medsos. Seperti Instagram, Path, WhatsApp, Line, dan sebagainya.
Kamu bisa kembali mendownloadnya setelah masa detoks selesai.
Selamat mencoba!