Secarik kertas berisi puisi yang ditulis oleh Anne Frank, laku terjual sebesar 140 ribu euro atau Rp 2 miliar dalam sebuah lelang di Belanda. Harga tersebut lebih tinggi dari perkiraan penyelenggara lelang.Secarik kertas berisi puisi yang ditulis oleh Anne Frank, anak Yahudi korban Nazi Jerman, laku terjual seharga Rp 2 miliar.
Awalnya puisi tulisan tangan tersebut diperkirakan akan terjual di kisaran 30 sampai 50 ribu euro oleh rumah lelang Bubb Kuyper di kota Haarlem, Belanda. Namun baru dua menit ditawarkan secara online, seorang pembeli yang ingin namanya dirahasiakan langsung menutup dengan tawaran 140 ribu euro.
Anne Frank adalah anak turunan Yahudi yang lahir di Jerman pada 1929 dan kemudian pindah ke Belanda untuk menghindar dari pembantaian Nazi Jerman. Gadis yang menjadi korban kekejaman Nazi tersebut terkenal berkat catatan hariannya yang ditemukan setelah Perang Dunia II berakhir.
Baca:
Mengintip Istana Mewah Trump untuk Rayakan Thanksgiving
Aksi Heroik Bocah 3 tahun Selamatkan Ayahnya dari Koma
Puisi yang ditandatangani pada 28 Maret 1942 tersebut, diberikan kepada adik dari salah satu sahabat dekat Anne Frank di Jerman sebelum ia dan keluarganya bersembunyi di sebuah tempat rahasia di Amsterdam. Nazi kala itu mulai menguasai Amsterdam.
Puisi yang pada bagian awal tertera tulisan ditujukan bagi “Dear Cri-Cri” tersebut, diberikan kepada Christiane van Maarsen, adik dari salah seorang teman terbaik Anne, Jacqueline.
Isi dari pusi delapan baris itu kurang lebih memotivasi Christiane dan memintanya agar terus belajar lebih giat tanpa mempedulikan omongan orang sekitar. Christiane kemudian memberikan puisi itu kepada Jacqueline untuk disimpan. Christiane meninggal pada tahun 2006.
“Christiane memberikannya kepada saya sekitar tahun 1970,” kata Jacqueline, 87 tahun, seperti yang dilansir BBC pada 24 November 2016.
Thys Blankevoort, Wakil direktur Bubb Kuyper mengatakan karya yang ditandatangani langsung oleh Anne Frank sangat langka. Hanya ada empat atau lima karya Anne Frank yang telah ditemukan dalam empat dekade terakhir.
Selama dalam pengejaran Nazi, keluarga Anne Frank bersembunyi di kantor ayahnya di Amsterdam. Di tempat itulah dia menulis catatan hariannya yang begitu terkenal, “Diary of a Young Girl.”
Setelah dua tahun bersembunyi dari Nazi , keluarga Anne Frank ditemukan pada bulan Agustus tahun 1944 dan dideportasi ke Jerman. Anne meninggal karena tifus di kamp konsentrasi di Jerman pada awal 1945.
“Diary of a Young Girl” telah diterjemahkan ke dalam 67 bahasa dan telah terjual hingga lebih dari 30 juta kopi. Catatannya tersebut juga digunakan untuk mempelajari Holocaust.
Gedung empat lantai, tempat keluarga Anne Frank bersembunyi di Amsterdam, telah dijadikan sebagai museum yang diberi nama Anne Frank House.
BBC|NEW YORK TIMES|DAILY MAIL|YON DEMA
Berita Terkait:
- Ini Bentuk Kerja Sama Indonesia-Belanda Soal Kapal Hilang
- Belanda Usut Raibnya Bangkai Kapal Perangnya di Laut Jawa
- Pemimpin Parpol Terpopuler Serukan Deislamisasi di Belanda
- Disangka Merancang Teror, Belanda Tahan Warga Prancis
- Johan Cruyff Wafat, Ini Kata Messi, Kompany, dan Gullit