Puluhan Hacker Tim Israel-Palestina Adu Serang, Ada dari Indonesia
Uzone.id – Konflik antara Palestina dan Israel mendorong kelompok-kelompok siber dari belahan dunia ikut ‘adu serang’ untuk membela kedua belah pihak.
Tidak hanya kelompok hacker dari masing-masing negara, kelompok hacker dari negara lain pun ikut menunjukkan solidaritasnya untuk melumpuhkan berbagai situs.
Perusahaan siber FalconFeeds mencatat lebih dari 100 grup hacker ikut serta dalam peperangan siber yang sedang berlangsung antara Palestina dan Israel.
Dalam cuitan yang dibagikan pada Rabu, (11/10) lalu, FalconFeeds merinci grup-grup hacker dunia yang turut serta dalam peperangan di dunia digital ini.
“Dari jumlah tersebut, 20 kelompok mendukung sentimen pro-Israel, 77 mendukung pihak Palestina, dan 3 kelompok tetap netral,” tulis pihak FalconFeeds.
Dari total 100 kelompok hacker yang terlibat, beberapa nama diantaranya cukup menyita perhatian karena membawa nama Indonesia di dalamnya.
Salah satunya adalah kelompok hacker yang cukup terkenal yaitu Anonymous, dalam list tersebut terdapat beberapa negara mengatasnamakan Anonymous, yaitu anonymous Sudan, Anonymous Russia, Anonymous Maroko, Anonymous Israel, Anonymous India dan Anonymous Indonesia.
Selain Anonymous Indonesia, ada juga nama kelompok hacker lain yang berasal dari Indonesia, yaitu Islamic Cyber Team Indonesia, Hacktivism Indonesia dan Aceh About Hacked World. Kelompok-kelompok hacker ini berada di kubu Palestina dan turut memerangi siber dari Israel.
Perang siber antara Israel dan Palestina semakin memanas seiring dengan konflik yang belum mereda semenjak Sabtu, (07/10) lalu. Tidak hanya di jalur darat dan udara, aksi saling serang antara pihak Palestina dan Israel juga terjadi di ruang siber.
Sebut saja beberapa kelompok hacker terkenal seperti Killnet dari Rusia, Mysterious Team dan Bangladesh dan Team Insane Pakistan yang melakukan percobaan peretasan pada website penting Israel.
Beberapa situs dan website yang menjadi sasaran kedua kubu adalah website pemerintah, perbankan, website media online, hingga meretas teknologi pertahanan udara Israel, serta mencoba mengambil alih teknologi tersebut.
Related Article