Putra Bungsu Donald Trump Berkiprah di Lapangan Hijau
Setelah Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat, nama putra dan putrinya pun jadi makin tenar. Yang paling populer di antara mereka tentu saja Ivanka Trump.
Sejak masa kampanye, desainer fesyen satu ini memang sudah kerapkali terlihat di kamp pemenangan Trump. Kini, setelah Trump menjabat di Gedung Putih, Ivanka pun ditunjuk menjadi salah satu penasihat.Selain Ivanka, ada juga nama Eric dan Donald Jr. yang kerapkali menuai kritik akibat aktivitas-aktivitas negatif mereka. Kedua orang ini terlibat secara mendalam di skandal kolusi Trump dengan Rusia. Belum lagi soal bagaimana gemarnya mereka berburu hewan-hewan dilindungi di Afrika sana.
Akan tetapi, keturunan Donald Trump bukan cuma mereka. Ketika kakak-kakaknya lebih kerap terlibat dalam kontroversi, Barron Trump, putra Donald Trump yang baru berusia 11 tahun, berhasil mencuri perhatian publik dengan alasan yang tepat.
Barron yang merupakan putra hasil pernikahan Donald dengan Melania Trump tersebut kini terdaftar di klub sepak bola yang dimiliki oleh Erick Thohir, DC United. Bocah asli New York itu memperkuat tim U-12 klub yang pernah diperkuat Syamsir Alam tersebut. Di DC United, Barron kecil terdaftar sebagai pemain dengan nomor punggung 81 dan berposisi sebagai gelandang.
Hal ini diketahui setelah Pablo Maurer dari MLSSoccer.com mengunggah sebuah screenshot daftar nama-nama pemain DC United U-12 yang bertanding dalam program Akademi Pengembangan Sepak Bola AS pada hari Jumat (22/9) lalu.
"Teman-teman, @travismclark baru saja memberikan pesan teks kepada saya dan ini bukan lelucon: Barron Trump akan bermain di RFK (Robert F. Kennedy Memorial Stadium, red) besok. Ini serius. Aku tidak bercanda," tulis Maurer di akun Twitter-nya.
Barron sendiri bermain untuk tim DC United U-12 saat menghadapi PAClassic U-12 di RFK Field, Washington D.C., pada Sabtu (23/9) lalu. Barron yang merupakan penggemar Arsenal ini rupanya sudah melakoni empat pertandingan bersama DC United U-12.
Catatan statistiknya? Well, tidak cukup bagus ternyata karena dia sama sekali belum mencetak gol maupun assist. Akan tetapi, pertandingan sepak bola tidak selamanya diukur lewat angka-angka seperti itu.
Klub DC United sendiri telah berdiri sejak tahun 1996 dan merupakan satu tim tersukses di Negeri Paman Sam dengan 13 gelar baik domestik maupun internasional. Erick Thohir bersama pengusaha muda Amerika Serikat, Jason Levien, kemudian bekerjasama untuk menguasai saham DC United. Mereka mengakuisisi saham sebesar 40 persen yang sebelumnya dikuasai oleh William Chang pada 2016 silam.
Apakah Barron Trump akan serius menekuni dunia sepak bola? Entahlah. Tetapi, kalau nantinya dia benar-benar menjadi pemain profesional, dia akan mengikuti jejak Al-Saadi Gaddafi, putra mendiang Kolonel Muammar Gaddafi, yang dulu pernah sampai memperkuat Perugia dan Udinese di Serie A pada awal 2000-an.
Namun, di Serie A catatan Gaddafi begitu buruk. Selama tiga musim, dia hanya bermain dua kali, meski di negara asalnya dia punya karier profesional yang cukup menterang dan bahkan, sempat dua kali memperkuat Tim Nasional Libya.