Q1 2020, Pasar Wearables Tumbuh 29,7 Persen Didominasi TWS
Uzone.id - Tak seperti smartphone dan PC, salah satu pasar wearables sepertinya akan mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 yang seolah belum ada ujungnya. Bahkan IDC memprediksi pengapalan perangkat wearable tumbuh 29,7 persen.
Dilansir melalui Thurrott.com, Senin (8/6), pertumbuhan wearable sebesar 29,7 persen ini terjadi pada kuartal pertama tahun ini. Total estimasi pasar perangkat sandang mencapai 72,6 juta unit."Wearable kategori alat dengar ini sepertinya merupakan pasar yang mampu bertahan di tengah tekanan dari Covid-19. Earphone misalnya, konsumen membutuhkannya tak hanya karena mampu memutar audio tapi juga membantu meningkatkan produktivitas, khususnya saat bekerja dari rumah," ujar Manager Riset IDC, Jitesh Ubrani.
Dikatakannya, banyak dari para pekerja saat ini harus melakukan WFH (kerja dari rumah). Mereka pun harus mencari cara untuk meredam kebisingan saat sedang bekerja, terhubung dengan perangkat, baik smartphone maupun asisten pintar. Inilah mengapa perangkat hearables atau yang biasa disebut sebagai True Wireless Stereo (TWS)
Namun di sisi lain, kategori smartwatch dan perangkat wearable yang dilingkarkan di lengan, tak bisa bertahan di tengah pandemi karena terhalangnya suplai. Sama dengan kendala yang menghalangi smartphone dan PC untuk berkembang di saat-saat ini.
Apple Watch contohnya, yang mengalami penurunan penjualan year on year. Namun penjualan Airpod dan Beats justru melonjak. Apple menduduki posisi pertama untuk kategori ini dengan jumlah penjualan sebanyak 21,2 juta unit.
Ini artinya, pangsa pasar TWS masih didominasi oleh produk Apple dengan pangsa pasar 29,3 persen.
Sedangkan di posisi kedua ada Xiaomi dengan jumlah penjualan 10,1 juta unit dan Samsung harus puas di posisi ketiga dengan 8,6 juta unit perangkat wearables terjual.
Di posisi keempat ada Huawei dengan penjualan sebanyak 8,1 juta unit, dan Fitbit berhasil masuk ke posisi lima besar dengan jumlah penjualan 2,2 juta unit wearable.
Selain itu, IDC juga menemukan vendor wearable yang masuk lima besar, masing-masing memperlihatkan pertumbuhan double digit sepanjang kuartal, kecuali Fitbit. Penjualan Fitbit turun sampai 26 persen karena kendala rantai pasokan yang berbasis di China.