Home
/
Digilife

Q1 2021, Serangan DDoS Turun 29 Persen

Q1 2021, Serangan DDoS Turun 29 Persen

Siti Sarifah14 May 2021
Bagikan :

Uzone.id - Meski masih terjadi serangan DDoS yang menyasar penumpukan trafik ke situs tertentu sehingga tidak bisa diakses, angkanya diprediksi turun di kuartal pertama tahun ini, jika dibandingkan kuartal yang sama di tahun sebelumnya. Namun jika dibandingkan pada kuartal sebelumnya, yakni di Q4 2020, angka ini tetap naik sebesar 47 persen.

Data ini diungkap oleh Kaspersky DDoS Prevention dalam keterangan resminya, Jumat, 14 Mei 2021. Para pelaku kejahatan siber melakukan serangan DDoS terhadap entitas yang banyak dibutuhkan para pengguna, misalnya penyedia telekomunikasi atau situs game online, sehingga mereka mengalami masalah dengan koneksi internet. Namun demikian, terlepas dari perhatian terhadap beberapa sumber daya tersebut, statistik menunjukkan situasi DDoS yang stabil secara keseluruhan.

Para ahli Kaspersky menjelaskan penurunan serangan dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu oleh aktivitas abnormal pada awal tahun 2020. Karena peralihan mendadak ke pekerjaan jarak jauh, gateway VPN perusahaan dan sumber daya web, seperti email atau basis pengetahuan perusahaan, yang sebelumnya hanya tersedia di dalam organisasi, menjadi target serangan DDoS.

Dalam kurun waktu setahun tersebut, sebagian besar bisnis menerapkan perlindungan untuk bagian infrastruktur TI ini. Oleh karena itu, serangan terhadap aset web ini mungkin menjadi kurang efektif, dan jumlah serangan DDoS menurun. Sehingga pada Februari dan Maret 2021, jumlah serangan kembali seperti pada masa pra-penguncian (pre-lockdown)

Januari 2021 menjadi periode yang menonjol dalam hal jumlah serangan DDoS. Statistik dari sistem Kaspersky DDoS Intelligence, yang mencegat dan menganalisis perintah yang diterima bot dari server perintah dan kontrol, turut menunjukkan lonjakan ini. Misalnya, pada tanggal 10 dan 11 Januari, jumlah serangan yang terdaftar melebihi 1.800, dan pada beberapa hari dalam bulan tersebut, serangan mencapai lebih dari 1.500.

Dikatakan Alexey Kiselev, Business Development Manager di tim Perlindungan DDoS Kaspersky, secara umum, kuartal pertama 2021 menunjukkan periode yang cukup tenang, selain lonjakan aktivitas DDoS di Januari. Lonjakan itu mungkin disebabkan oleh jatuhnya harga mata uang kripto yang membuat beberapa aktor ancaman menggunakan kembali perangkat yang terinfeksi di botnet untuk mengirim junk traffic alih-alih menambang mata uang.

"Jadi, meskipun terjadi penurunan secara keseluruhan di Kuartal pertama, kami tetap menyarankan pengguna untuk terus melindungi sumber daya web dari serangan DDoS. Karena, seperti yang dapat kita lihat, penjahat dunia maya yang didorong oleh motif keuangan dapat dengan mudah mengubah taktik mereka tergantung pada situasi dan keadaan,” kata Alexey.

Oleh karena itu, Kaspersky menyarankan agar perusahaan menjaga operasi sumber daya web dengan menugaskan spesialis yang memahami cara dalam menanggapi serangan DDoS. Selain itu disarankan melakukan validasi perjanjian pihak ketiga dan informasi kontak, termasuk yang dibuat dengan penyedia layanan internet. Ini akan membantu tim mengakses perjanjian dengan cepat jika terjadi serangan.

"Terapkan solusi profesional untuk melindungi organisasi Anda dari serangan DDoS. Misalnya, Kaspersky DDoS Protection menggabungkan keahlian Kaspersky yang luas dalam memerangi ancaman dunia maya dan perkembangan internal perusahaan yang unik," kata Alexey.

populerRelated Article