Sponsored
Home
/
Food

Rahasia Membuat Kue Lapis Jepang Otaru Baumkuchen

Rahasia Membuat Kue Lapis Jepang Otaru Baumkuchen
Preview
TEMPO.CO18 December 2016
Bagikan :

Selama ini Negeri Sakura memang terkenal akan kelezatan menu sehatnya, seperti sushishabu-shabusukiyaki, dan sashimi. Ternyata bukan hanya itu, Jepang juga punya kue lapis, otaru baumkuchen namanya. Sejak 2011, kita bisa mencicipi kue tersebut di toko kue lapis, yang namanya sama dengan nama kuenya, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Menurut pemilik kedai kue lapis Jepang itu, Pitarto Lauda, nama kue itu gabungan dari dua bahasa. Kata “baumkuchen” diambil dari nama kue unik dari Jerman, tapi sangat populer di Jepang. Dalam bahasa aslinya, baumkuchenberarti tree cake atau log cake, "kue pohon" diakui sebagai The King of Cakes. Sedangkan “otaru” diambil dari nama salah satu toko di Jepang.

Dari segi sejarah keberadaannya, kue ini sudah berumur lebih dari 50 tahun. Seperti filosofi kue asal Cina, kue lapis Jepang ini diberikan kepada seseorang sebagai simbol ucapan selamat sukses atau tanda berbagi kasih pada sesama.

Di Jepang, secara tradisional, otaru baumkuchen dibuat di atas batang besi dengan cara melapiskan lapisan adonan dengan kuas rata sambil diputar di atas panggangan. Kini, dengan berkembangnya teknologi, alat masak baumkuchen sudah berkembang, tak lagi pakai batang besi tradisional, melainkan menggunakan oven khusus dengan batang besi yang berputar otomatis.

Dalam proses pembuatannya, setiap lapis dibiarkan berputar sampai lapisan tersebut berubah menjadi warna agak kecokelatan, sebelum lapisan adonan yang baru dilapiskan lagi di atasnya. Tebal lapisan berkisar 15-20 lapis. Nah, sewaktu kue sudah dipotong dan dikeluarkan dari batang besi tersebut, setiap layer-nya menjadi terbagi dari layer setelahnya dengan garis yang bulat menyerupai cincin berwarna keemasan.

Itulah yang membuat kue ini berbentuk menyerupai isi dan sebuah batang pohon yang sudah dipotong, log. "Yang khas dari kue ini, bentuk lapisan-lapisan keemasan muncul ketika kuenya dipotong. Bentuknya sangat indah menyerupai bentuk lingkaran-lingkaran cincin emas seperti batang pohon setelah ditebang,” kata Lauda.

Meski resep kuenya berasal dari Jepang, untuk kedainya, Lauda menggunakan pilihan bahan baku yang rendah gula, kalori, lemak, seperti prinsip orang Jepang, mengutamakan kesehatan. "Karena memakai bahan baku ini, rasa kuenya tidak terlalu manis dan juga tidak eneg," ujarnya. Bukan hanya itu, penggunaan alat masak dengan pengaturan suhu dan adonan yang tepat juga penting agar tekstur kuenya menjadi sangat lembut.

Pilihan rasa bervariasi, mulai yang orisinal, cokelat, green tea, dan tiramisu. Dua rasa terakhir identik dengan negeri asal otaru. Di berbagai tempat, rasa cokelat disukai banyak orang. Namun, bila mau mencicipi keaslian kue ini, cobalah yang orisinal.

Penyanyi jazz, Andien, termasuk salah satu penggemarnya. "Aku suka baumkuchen kering, yaitu kue lapis yang dipotong-potong dan dikeringkan seperti keripik. Menyantap camilan ini berteman secangkir kopi atau teh panas rasanya sedap bukan main," katanya.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Nikmatnya Ayam Goreng Korea di BonChon
Tempat Kongko Serasa di Jepang
Nongkrong sambil Main Pingpong Seru di Pong!Me Jakarta

Berita Terkait:

populerRelated Article