Rasanya Main Assassin's Creed Mirage di iPhone 15 Pro Max
Uzone.id - iPhone 15 Pro Max ibarat konsol gaming handheld yang berbentuk smartphone. Bagaimana tidak, smartphone ini dimungkinkan untuk main game konsol yang telah di-porting khusus untuk perangkat iOS dan iPadOS yang mendukung.
Ada banyak judul game PC dan konsol (kebanyakan judul baru) yang bisa dimainkan secara native tanpa emulator di iPhone 15 Pro, 15 Pro Max, serta iPad Pro dan iPad Air dengan prosesor Apple M1 ke atas. Satu di antaranya adalah Assassin’s Creed Mirage, game AAA yang dinantikan oleh para fanboy Apple sejak tahun lalu.Mirage adalah sekuel ke-13 dalam seri Assassin’s Creed. Hebatnya, tak butuh waktu lama buat Apple untuk menghadirkan game ini di App Store. Info saja, Assassin’s Creed Mirage rilis di PC dan konsol pada akhir tahun lalu.
Setelah rilis di App Store, gak pakai lama tim Uzone.id langsung saja download Assassin’s Creed Mirage di iPhone 15 Pro Max. Berikut ini impresi lengkap kami main game AAA garapan Ubisoft tersebut di iPhone 15 Pro Max.
Bisa main gratis, tapi….
Apple baik hati menyediakan game Assassin’s Creed Mirage secara gratis di App Store. Tapi, versi gratis ini cuma untuk versi Demo saja.
Maksudnya, kalian hanya bisa bermain game ini selama 90 menit saja. Setelah itu, Assassin’s Creed Mirage bisa dibeli seharga USD25 atau setara Rp411 ribuan untuk memainkannya tanpa batas.
Kami sarankan untuk terhubung ke koneksi WiFI yang cepat dan stabil untuk download Assassin’s Creed Mirage di iPhone 15 Pro dan Pro Max kalian. Sebab, game ini berukuran lebih dari 10 GB, tepatnya 8,8 GB untuk file data dan 3 GB untuk ukuran game-nya.
Awal permainan
Assassin’s Creed Mirage merupakan kelanjutan dari seri Valhalla. Latar tempatnya berada di Baghdad, Irak pada tahun 861 M, dimana kalian akan mengikuti kisah karakter utama bernama Basim Ibn Ishaq.
Ia adalah pencuri yang seiring waktunya berubah menjadi seorang assassin. Di awal, gameplay akan sedikit fokus pada perjalanan Basim sebagai seorang pencuri, diiringi oleh berbagai tutorial seperti parkour, bersembunyi, melawan dan menyergap musuh, sampai mengambil barang-barang berharga untuk diberikan ke seorang penadah.
Pertama kali bermain game ini, kalian diharuskan membuat ID Ubisoft. Agak ribet prosesnya, karena kudu bolak-balik game, browser Safari, dan Gmail untuk melakukan aktivasi akun. Belum lagi, koneksi internet wajib stabil dan cukup kencang di awal, karena agak sulit untuk terhubung ke server online bila koneksi terganggu.
Assassin’s Creed Mirage di iPhone 15 Pro Max memiliki tiga tingkatan kualitas grafis, yakni Low, Medium, dan High.
Untuk main game ini, kalian sebenarnya diberikan dua opsi kontroler. Mau menggunakan aksesori kontroler yang membuat iPhone 15 Pro Max serasa seperti konsol handheld, atau menggunakan navigasi virtual di layar.
Untuk opsi kedua, tenang saja. Kontroler yang ditampilkan tak menutupi sebagian besar area layar. Layout-nya seperti game RPG, tombol skill ditampilkan sementara navigasinya hanya perlu mengarahkan jari di area kosong pada sisi kiri bawah layar.
Di bagian Settings game, kalian tak cuma bisa mengatur kualitas grafis dan kustomisasi kontrol saja. Bisa juga mengatur kalibrasi warna, Color Filter, dan Field of View pada bagian Screen.
Menyesuaikan Gameplay, seperti efek darah, Aim Assist, Viewpoint, hingga tingkat kesulitan game.
Mengatur bahasa dan user interface (UI) pada menu Interface. Pada pengaturan Sound, sesuai namanya, kalian dapat memaksimalkan experience gaming dengan menyesuaikan keluaran suara pada game, termasuk Master Volume, Music Volume, efek suara, dan sebagainya.
Rasanya main game konsol di genggaman
Untuk review Assassin’s Creed Mirage, kami mengatur grafis ke level High alias paling tinggi dengan level of detail atau (LOD) paling oke. Pertanyaannya, apakah setara konsol atau PC? Jawabannya, jauh berbeda.
Walau kami set grafis ke level tertinggi, perbedaan paling kentara antara Assassin's Creed Mirage di iPhone 15 Pro Max dengan versi konsol dan PC adalah kualitas teksturnya. Kami mengerti, setinggi-tingginya performa Apple A17 Pro, tentu tak sekencang prosesor dan GPU discrete pada konsol maupun PC gaming.
Wajar makanya bila Ubisoft dan Apple menurunkan kualitas tekstur pada game. Selain agar gameplay lebih lancar, juga memperkecil ukuran file game lumayan signifikan.
Perbedaan grafis lain yang kami rasakan adalah kualitas shadow-nya. Tidak semua objek pada game memiliki shadow.
Tapi secara overall, tidak terlalu buruk kok. Dari jalan cerita, cutscene, semuanya dibuat sama dengan versi konsol. Pergerakan NPC serta environment pada game juga dituangkan dengan sangat baik pada versi iPhone 15 Pro Max.
Misalnya, ketika karakter berlari dan tak sengaja menabrak NPC di tengah-tengah jalan, mereka akan mengeluh, berteriak, atau bahkan menghindar.
Menjalankan misi, informasi misinya akan ditampilkan sisi kiri atas layar. Petunjuknya juga jelas, terlihat dengan sangat baik pada layar LTPO Super Retina XDR OLED seluas 6,7 inci pada iPhone 15 Pro Max.
Serendah-rendahnya tekstur pada Assassin’s Creed Mirage di iPhone 15 Pro Max, namun panel beresolusi 1290 x 2796 piksel dan ditambah kemampuan GPU dari A17 Pro, bikin kami tetap enjoy main game Ubisoft ini.
HDR-nya aktif, sehingga warnanya ditampilkan dengan sangat baik, mau saat latar waktunya siang ataupun malam hari.
Tampilan game-nya juga dibuat fullscreen, memenuhi area layar iPhone 15 Pro Max, kecuali pada cutscene yang tak ditampilkan secara penuh. Bicara cutscene, ditayangkan pada kualitas yang bagus yang ditambah keluaran audionya yang wajib dapat apresiasi tinggi.
Speaker stereo iPhone 15 Pro Max yang lantang dengan efek bass yang dalam, menyempurnakan experience gaming kami. Secara overall, kami terpukau dengan kemampuan iPhone 15 Pro Max meng-handle game seberat Assassin’s Creed Mirage.
Kendati begitu, ada beberapa kekurangan yang mungkin bisa diperbaiki Apple maupun Ubisoft pada update berikutnya. iPhone 15 Pro Max masih sering kewalahan dengan fitur Eagle Vision pada Assassin’s Creed Mirage.
Sering terjadi drop frame rate saat Eagle Vision diaktifkan. Fitur ini memungkinkan gamer melihat musuh dan objektivitas misi utamanya tanpa terganggu dinding atau halangan lainnya. Saat fitur ini diaktifkan, grafis otomatis berubah menjadi hitam-putih dan agak blurry, dimana musuh dan tujuan misi dibuat berwarna oranye.
Nah, Eagle Vision ini harus merender ulang objek sekitar pemain, yang bikin beban GPU meningkat dan menyebabkan sering drop frame rate.
Frame rate yang turun juga kadang terjadi setelah kami skip cutscene untuk masuk kembali ke gameplay.
Kesimpulan
Ada plus minus memang selama kami bermain Assassin’s Creed Mirage di iPhone 15 Pro Max. Jujur, kami belum menyelesaikan game ini, namun kami sudah mendapatkan kesan ‘dua sisi’ atas game besutan Ubisoft tersebut.
Di satu sisi, Apple membuktikan diri kalau mereka pun gak mau kalah dengan brand Android untuk urusan gaming. Bahkan Apple jauh lebih baik, menghadirkan banyak judul game konsol dan PC berkualitas AAA pada App Store, memungkinkan pengguna untuk main pada perangkat berlayar lebih kecil.
Kehadiran judul game AAA seperti Assassin’s Creed Mirage juga membuktikan kalau performa gak melulu soal benchmarking, tapi juga experience gaming. Potensi A17 Pro betul-betul dimaksimalkan oleh Apple untuk memenuhi hasrat gaming para penggunanya.
Kita tau, A17 Pro sudah mendukung teknologi shading mesh dan ray tracing berbasis hardware. Dan kedua teknologi itu bakal terasa manfaatnya pada game-game yang memang menyuguhkan kualitas grafis tinggi.
Bukan cuma itu saja. Kami yang awalnya skeptis dengan kontrol sentuh di Assassin’s Creed Mirage, ternyata malah dibuat nyaman dengan kontrol yang bagus.
Kualitas HDR yang ditampilkan juga oke, dan jalan cerita, misi, serta cutscene, dibuat sama seperti versi konsol dan PC.
Di sisi lain, memang tekstur grafisnya lebih rendah. Yang paling ganggu adalah frame rate yang turun setelah mengaktifkan Eagle Vision. Seperti buah simalakama, kalau gak diaktifkan, kami jadi gak tau mana musuh yang harus dilawan atau item misi yang harus diambil. Tapi jika diaktifkan, gameplay akan terasa patah-patah.
Tapi sekali lagi, ini pengalaman yang unik bermain game konsol dan PC pada sebuah perangkat genggam.