Sponsored
Home
/
Entertainment

Resensi \'Wonder Park\': Biarkan Anak Berimajinasi Tinggi

Resensi \'Wonder Park\': Biarkan Anak Berimajinasi Tinggi
Preview
Tomy Tresnady17 March 2019
Bagikan :

Wonder Park (Paramount Pictures)

Uzone.id - Bagi orangtua yang ingin memberikan hiburan bagi anak-anaknya saat family time di hari Minggu ini, ajak saja anak ke bioskop dan menyaksikan petualangan June dan kawan-kawan dalam film animasi 'Wonder Park' produksi Nickelodeon Movies dan Paramount Pictures.

Biarkan anak-anak berfantasi liar seperti June yang membangun taman bermain anak-anak sesuai imajinasinya. June membangun Wonderland di mana jadi impian bagi setiap anak untuk merasakan permainannya.

“You can create anything you imagine,” salah satu kutipan dalam 'Wonder Park' yang bikin terkesan.

Baca juga: Resensi ‘Captain Marvel’: Banyak Joke Receh

Oya, manfaat orangtua untuk membiarkan anaknya menonton film untuk seumurannya bisa menguatkan hubungan emosi, karena biasanya kan anak banyak bertanya dan bahkan kritis terhadap apa yang ditontonnya. Gak percuma kan!

Seperti halnya film animasi lainnya, adegan dalam Wonder Park menghadirkan berbagai macam emosi. Ada kalanya bikin tertawa, gembira dan juga bikin sedih.

Kehidupan nyata di bumi yang kian mengancam kelangsungan hidup binatang, berbeda 180 derajat jika menonton Wonder Park.

June, gadis berusia 8 tahun, malah punya geng yang di dalamnya boneka binatang yang bertingkah laku seperti manusia.

Mereka adalah Boomer (Ken Hudson Campbell), beruang biru besar yang menyambut pengunjung; Greta (Mila Kunis), babi hutan yang mengelola dan mengendalikan segala sesuatunya; Gus (Kenan Thompson) dan Cooper (Ken Jeong), saudara berang-berang; Steve (John Oliver), landak yang jatuh cinta kepada Greta; dan Peanut (Norbert Leo Butz) sang monyet yang jadi maskot Wonder Park, monyet yang mendengar suara Mrs. Bailey dan diberi inspirasi untuk berkreasi dengan spidol ajaibnya.


Plot Wonder Park

Seingin bertambah usia, imajinasi June semakin berkembang. Dia bersama temannya, Banky menciptakan alat yang berfungsi seperti wahana di taman hiburan.

Namun, ciptaan mereka justru bikin kekacauan di lingkungan rumah sampai didatangi petugas. Bayangkan saja, June dan Banky sampai memotong kayu pagar hingga rambu lalu lintas untuk disusun jadi alat permainan.

June pun dimarahi ibunda (Jennifer Garner). Beruntung ibunda tetap membiarkan June berkarya namun syaratnya tak sampai mengganggu ketertiban umum.

June tetap tak terima. Dia marah dan membakar gambar Wonderland ke dalam api sampai membakarnya.

Baca juga: 'Captain Marvel' vs 'Dilan 1991', Siapa Juaranya?

Untuk menutupi rasa sedih, sang ayah mengirim June ke kamp matematika bersama Banky dan teman-teman lainnya. Hal itu tak berhasil karena June berhasil keluar dari bus yang membawanya ke kamp, dan berlari pulang ke rumah lewat hutan.

Tak sengaja June melihat potongan gambar Wonderland yang dia bakar terbang tersapu angin. June berusaha meraih gambar yang terbang itu hingga menuntunnya masuk lebih jauh ke dalam hutan.

June lalu menemukan sebuah kendaraan dan menaikinya. Setelah berjalan, June sadar sedang menaiki wahana roller coaster dan dia pun terjatuh ke dalam kawasan Wonder Land.

Ketika June masuk ke taman bermain, dia melihat semua binatang melarikan diri ketakutan. Muncul kawasan simpanse jahat yang bikin malapetaka bagi binatang-binatang lainnya.

June bersama gengnya berusaha mengalahkan kawanan simpanse yang berhasil menculik pemimpin Wonderland, Peanut.

June yang pandai berkreasi, juga bisa menciptakan robot untuk membantu membangun Wonderland kembali.


Kontroversi

Meskipun Wonder Park jadi pilihan menarik untuk anak-anak, namun sempat mendapat review buruk dari Rotten Tomatoes yang cuma meraih skor 28 persen.

Wonder Park juga dirilis tanpa mencantumkan nama sutradara Dylan Brown gara-gara perilaku tak pantas. Menurut laporan, mantan animator Pixar itu telah menyentuh dan membelai wanita rekan kerjanya.

Sumber mengatakan kepada Cartoon Brew, setelah Brown dipecat, kredit seorang sutradara sempat ditawarkan kepada beberapa personel kreatif utama, namun tak ada yang mau karena khawatir bisa merusak karier mereka.

Terlepas dari itu, Paramount Pictures merasa film ini bisa mendapat sambutan baik dari penonton anak-anak. Paramount bahkan mempromosikan film ini secara besar-besaran, bahkan melebihi Captain Marvel pada iklan televisi.

Paramount menghabiskan USD27,4 juta (Rp390 miliar) untuk iklan televisi di acara Nickelodeon, seperti Spongebob Squarepants, The Loud House, dan Paw Patrol.

Selain itu, dipromosikan juga secara luas di jaringan CBS, ABC dan NBC.

Menurut Deadline, film ini menghabiskan biaya USD100 juta (Rp1,4 triliun). Angka yang kebangetan gede buat fitur animasi yang diproduksi di Spanyol.

populerRelated Article