Review Samsung Galaxy Tab S10+: Lebih Tipis, Kuat, Berfitur AI Lengkap
Uzone.id - Samsung Galaxy Tab S10+ sekarang menjadi ‘model reguler’, menggantikan dua seri terdahulu, yakni Galaxy Tab S9 dan Tab S9+. Kalau kata samsung, semuanya karena tren pengguna yang lebih suka tablet dengan layar lebih besar.
Lagian, memang enak sih bawa tablet berlayar 12,4 inci untuk kerja mobile di mana saja. Ukurannya tak terlalu kecil, juga tak begitu besar, performa yang disuguhkan Samsung Galaxy Tab S10+ juga tak kalah dari varian Ultra, apalagi kalau bicara tentang Galaxy AI.Berikut ini review lengkap Samsung Galaxy Tab S10+, membahas apa saja kelebihan dari tablet ini, seberapa besar performa dan ketahanan baterainya. Yuk simak!
Identitas desain masih sama, dikasih beberapa peningkatan
Gak HP, gak tablet, desainnya dibikin sama meskipun modelnya baru, ya begitulah Samsung. Tablet ini masih tampilkan konsep desain yang serupa, bahkan ukuran layar dan jenis panelnya juga dibuat sama.
Ambil positifnya, Samsung mungkin merasa desainnya sudah sempurna. Dan bila Samsung merasa demikian, memang harus diakui kalau desain ‘Galaxy Identity’ susah dikasih komen yang negatif. Semuanya terlihat pas, baik secara visual maupun experience ketika menggunakan perangkatnya secara langsung.
Tapi, apakah gak dikasih perubahan sama sekali pada Samsung Galaxy Tab S10+? Ada sejumlah upgrade, tapi tak kasat mata sebenarnya.
Pertama, tablet ini sedikit lebih tipis dan ringan dari sebelumnya. Dibanding sebelumnya, ketebalan bodinya 0,1 mm lebih tipis dengan bobot sekitar 15 gram lebih ringan (model QiFi Only yang kami review) dibanding seri tahun lalu.
Dan kedua, kalau kalian ngeuh, warnanya juga dibuat beda. Sebelumnya Graphite, tapi Samsung Galaxy Tab S10+ sekarang dilapisi warna Gray yang lebih terang, agak terlihat standout saja ketimbang Galaxy Tab S9+.
Kemudian, Samsung kini menggunakan material berkualitas tinggi berupa Armor Aluminium untuk sasisnya. Diklaim, bahan ini 10 persen lebih tahan terhadap benturan dan goresan dibanding aluminium biasa pada Samsung Galaxy Tab S9+.
Selebihnya masih sama. Tablet ini sudah mengantongi rating IP68 yang tahan air dan debu, ibaratnya kalian bisa ajak renang tablet ini (bila perlu) tanpa khawatir mengalami kerusakan yang fatal.
Bodinya juga dibuat serba flat, dan bingkai kamera yang menjadi tempat bagi kamera 13 MP dan 8 MP dibuat frame-less, serupa dengan seri tahun lalu. Letak Pogo Pin, layout tombol, kisi-kisi speaker, hingga garis antena juga masih sama.
Upgrade sedikit di layar, bikin experience meningkat
Samsung tetap menyertakan panel Dynamic AMOLED 2X dengan visual yang memukau untuk Galaxy Tab S10+. Bentangan layar 12,4 inci ini beresolusi 2.800 x 1.752 piksel dengan aspek rasio 16:10 dan sudah mendukung refresh rate 120Hz.
Gak ada bedanya dong? Ada kok. Satu peningkatan yang dikasih Samsung, dan upgrade ini sukses menambah pengalaman kami selama memakai tablet ini.
Samsung menyematkan lapisan Anti Reflection yang bisa meminimalisir pantulan cahaya yang tampak pada permukaan layar, terutama saat memakai tablet di luar ruangan.
Selama menggunakan Samsung Galaxy Tab S10+, lapisan anti reflektif ini meminimalisir pantulan cahaya atau objek di depan layar. Jangan khawatir keluaran warnanya jadi berkurang, tidak sama sekali kok.
Layar ini memberikan pengalaman lebih baik dari sebelumnya. Dan, panel anti reflektif ini juga meminimalisir jejak jejak sidik jari yang kerap bikin layar terlihat kotor.
Sedikit bahas sektor audio, ada empat speaker stereo dengan tuning dari Dolby Atmos. Keluaran suaranya keras dan lebih ‘berisi’ berkat adanya efek bass walau tak dominan.
Keyboard dengan tombol AI
Detail menarik dikasih Samsung di era perangkat ‘serba AI’ seperti sekarang. Bila laptop Windows terbaru ada Copilot Key, Samsung gak mau kalah dengan hadirkan AI key.
Tombol khusus AI ini hadir di Book Cover Keyboard terbaru yang dijual terpisah. Layout keyboard-nya masih sama dengan sebelumnya, perubahannya cuma tambahan satu tombol AI tersebut yang membuatnya tampak beda.
Sesuai namanya, AI Key bertugas untuk memanggil salah satu dari dua asisten AI yang disediakan Samsung, yakni Bixby atau Gemini. Mirip seperti Copilot Key, halaman baru bakal muncul sesaat setelah AI Key ditekan.
Kalian bisa meminta asisten AI ini untuk apapun. Baik Bixby dan Gemini butuh koneksi internet untuk bisa menjawab segala query yang kalian masukkan. Juga, wajib login ke akun Samsung bila memilih Bixby, dan akun Google jika memilih Gemini sebagai asisten AI.
Book Cover Keyboard juga punya kelebihan lainnya. Biar sensasinya lebih kayak laptop, Samsung hadirkan trackpad yang experience-nya mirip laptop Windows. Keyboard juga dilengkapi lampu backlight yang membantu pengguna saat mengetik di kondisi pencahayaan yang kurang mendukung.
Fitur Galaxy AI yang lengkap
Kerja memang lebih mudah dengan AI, harus diakui lho. Nah, ketika harus bekerja sambil review Samsung Galaxy Tab S10+, kami amat terbantu dengan beberapa fitur yang disediakan Galaxy AI.
Yang paling kepake, PDF Overlay Translation. Kami sering menerima press release berbentuk PDF, baik yang berbahasa Indonesia atau Inggris.
PR-nya, bila ingin menerjemahkan dan meringkas dokumen PDF berbahasa Inggris, butuh beberapa langkah terlebih dahulu, mulai dari konversi ke Docs, menyimpan ulang dokumennya, kemudian membacanya kembali.
Tapi, PDF Overlay Translation membantu kami melewati banyak langkah. Tanpa harus install aplikasi atau mengunggah dokumennya ke platform konversi PDF online, semuanya bisa diterjemahkan dan dirangkum dalam hitungan detik.
Fitur lainnya yang kerap digunakan adalah AI Composer di Samsung Keyboard. Lantaran disematkan pada keyboard bawaan, maka AI Composer bekerja dengan baik pada aplikasi apapun, mau WhatsApp, Google Docs, Instagram, apapun itu.
Seringnya, AI Composer membantu untuk membuat caption di medsos. Sesekali untuk email ke tim HRD dengan gaya penulisan profesional. Bicara soal gaya penulisan, jadi ada beberapa opsi, termasuk kasual dan polite.
Fitur lainnya sebenarnya sekadar iseng saja, yakni Sketch to Image. Menggunakan S pen, gambar asal-asalan pun bisa jadi karya yang estetik dengan Galaxy AI. Kalian juga bisa menambahkan objek dari AI generatif pada foto lewat Sketch to Image, seru kan?
Banyak fitur lainnya yang juga membantu kami dalam bekerja sebagai seorang jurnalis, seperti Transcript Assist. Samsung Recorder akan membuatkan hasil transkrip sekaligus rangkumannya, semuanya terjadi hanya sekali tekan saja.
Sisanya, ada beberapa tools AI yang dapat kalian gunakan, seperti Circle to Search, Interpreter, Chat Assist, Browsing Assist, hingga AI Dialogue Booster khusus buat kalian yang suka nonton film.
Fitur ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi dialog yang ada di scene film atau serial favorit, sehingga secara otomatis akan membesarkan volume dialog dan mengurangi volume backsound yang ada.
Performa gahar MediaTek Dimensity 9300+
Samsung selalu pakai prosesor Snapdragon untuk jajaran tablet Galaxy Tab S Series, bahkan sejak generasi pertama (Galaxy tab S 8.4) yang rilis 10 tahun lalu. Tapi sekarang, Samsung menggunakan prosesor flagship MediaTek, yakni Dimensity 9300+ pada Galaxy Tab S10 Series.
Tipikal Dimensity 9300+ berbeda dengan Snapdragon 8 Gen 3—suksesor Snapdragon 8 Gen 2 pada Galaxy Tab S9 Series. Paling kentara adalah, Dimensity 9300+ punya konfigurasi CPU yang semuanya big-core.
CPU-nya terdiri dari 1x prime-core Cortex X4 pada kecepatan 3,4 GHz, 3x performance-core Cortex X4 pada kecepatan 2,85 GHz, dan 4x performance-core Cortex A720 dengan clock-speed 2 GHz.
Klaimnya Samsung, MediaTek Dimensity 9300+ punya neural processing unit (NPU) yang lebih baik 14 persen, CPU 18 persen lebih cepat, dan GPU 28 persen lebih hebat dari seri sebelumnya yang gunakan Snapdragon 8 Gen 2.
Unit Samsung Galaxy Tab S10+ yang kami review dilengkapi dengan RAM LPDDR5X 12 GB dan memori internal 256 GB UFS 4.0 yang bisa diperluas menggunakan microSD.
Beberapa benchmark telah kami lakukan, berikut detail selengkapnya:
- AnTuTu Benchmark v10: 1.866.404 poin
- AITuTu Benchmark: 212.440 poin
- 3DMark Wild Life Stress Test: 15.361 poin (best loop), 9.409 poin (lowest loop), 61,2 persen (stability)
- PCMark Work 3.0: 15.710 poin.
Samsung seringkali tak ‘melepas’ sepenuhnya performa chipset pada perangkatnya, dan itu terlihat jelas pada skor AnTuTu Benchmark yang kami dapatkan. Skornya malah lebih rendah perangkat dengan prosesor serupa atau bertenaga Snapdragon 8 Gen 3 yang sempat kami coba, selisihnya lebih dari 100 ribu poin.
Kendati begitu, chipset ini terbukti jauh lebih cepat dari Snapdragon 8 Gen 2 pada Samsung Galaxy Tab S9 Ultra.
Kinerja GPU Immortalis-G720 MC12 lumayan stabil berdasarkan pengujian kami di 3DMark Wild Life Stress Test. Tampak, kinerjanya menurun drastis dari looping ke-2, dan terus menurun cukup landai sampai looping terakhir (20).
Capaian frame rate tertingginya bisa tembus 119 FPS. Sementara suhunya, titik terpanasnya mencapai 32 derajat Celcius, membuktikan vapor chamber pada tablet ini yang lebih besar, berhasil menjaga perangkat tetap adem walau menjalankan pekerjaan yang berat.
Samsung Galaxy Tab S10+ ditopang oleh baterai dengan kapasitas 10.090 mAh yang sebenarnya dukung fast charging sampai 45W. Dari pengujian kami dengan tes baterai di PCMark, daya tahannya bisa sampai 9 jam 53 menit dengan baterai tersisa 19 persen.
Selama itu, tablet terus menjalankan berbagai simulasi, seperti presentasi, mengolah data, video conference, membuka media sosial, dan sebagainya.
Adapun untuk kemampuan charging, butuh 110 menit untuk mengisi penuh baterainya dengan adaptor charger berdaya 30W.
Kesimpulan
Samsung Galaxy Tab S10+ merupakan tablet Android yang reliable. Tak sedikit pembaruan yang diberikan Samsung, mulai dari desain, fitur AI, hingga performanya yang lebih tinggi.
Desainnya memang masih mirip dengan generasi sebelumnya, tapi kini Samsung membalutnya dengan Armor Aluminium yang lebih tahan banting. Form factor-nya juga dibuat lebih tipis dan ringan, kasih experience yang lebih oke ke pengguna.
Di sisi layar, peningkatan berupa lapisan anti-reflektif memberi kenyamanan ekstra, terutama untuk penggunaan di luar ruangan. Yang menarik, Samsung juga menambahkan AI Key di keyboard opsionalnya, mendukung asisten AI seperti Bixby atau Gemini.
Bicara soal AI, Galaxy AI kasih fitur lengkap untuk menunjang produktivitas dan kreativitas, banyak fitur yang bisa dimanfaatkan. Dari PDF Overlay Translation sampai Transcript Assist kasih kemudahan buat kami saat bekerja, terlebih sebagai seorang jurnalis dan reviewer.
Dapur pacu tak luput dari peningkatan. Samsung Galaxy Tab S10+ ditenagai chipset MediaTek Dimensity 9300+, membawa peningkatan performa signifikan. Chipset ini menawarkan performa yang unggul untuk berbagai tugas berat, didukung oleh RAM besar dan baterai 10.090 mAh yang awet dengan kemampuan fast charging 45W.
Secara keseluruhan, Samsung Galaxy Tab S10+ menyajikan perangkat tangguh dengan teknologi canggih, cocok untuk bekerja maupun hiburan.