Review Seres E1: Rasanya Pakai Mobil Listrik Termurah di Indonesia
Uzone.id - Mobil listrik pada mahal-mahal! Kata siapa? Ada kok di Indonesia mobil listrik yang harganya terjangkau. Bahkan, Seres E1 yang akan kita bahas ini bisa dibilang jadi salah satu mobil listrik termurah di Indonesia.
Sebenarnya ada Wuling Air ev Lite yang banderolnya Rp179 jutaan, sementara Seres E1 tipe termurah banderolnya Rp189 jutaan.Namun dengan catatan, Air ev sudah mendapat insentif PPN, sementara Seres belum. Jadi kalau diestimasikan Seres akhirnya dapat insentif PPN, maka banderolnya jelas lebih murah dari Air ev.
Lalu, bagaimana sensasi nyetir mobil listrik termurah di Tanah Air ini?
Desain
Secara desain, mobil mini ini cenderung boksi. Namun punya moncong yang lebih panjang dari Air ev, jadi terlihat lebih porposional.
Secara keseluruhan, desainnya main aman. Lampu yang besar, pelek dual tone alloy dengan diameter 13 inci, serta penambahan roof rail yang modis di atapnya.
Berpadu dengan warna-warna ngejreng, menjadikan Seres E1 jadi lucu dan menggemaskan kalau diliat di jalanan.
Kabinnya juga berkesan mewah berkat perpaduan warna-warna yang sebenarnya mencolok, tapi pas. Yang kami uji punya nuansa kabin berwarna biru muda, putih, gold dan aksen kayu.
Dasbornya sederhana tapi terlihat berkelas. Ada dua layar, pertama untuk MID dan satu lagi untuk infotaintment. Panel AC digital juga sudah terlihat modern.
Dan kami suka karena mobil ini masih menyediakan sejumlah tombol-tombol fisik yang praktis dan familiar ketika digunakan keseharian.
Performa
Secara performa, sesuai harga dan dimensinya, pastinya ngepas. Dibilang kurang juga tidak, dan pastinya tidak berlebih. Tapi untuk penggunaan harian di perkotaan, ini cukup lumayan.
E1 Type B dibekali baterai litium dengan kapasitas 13,8 kWh dan jarak tempuh maksimal 180 KM, serta dapat diisi 10-90 persen menggunakan soket AC Type 2 hanya dalam waktu 3,5 jam saja.
Motor penggeraknya berada di belakang dengan tenaga yang dihasilkan setara 33,5 hp dan torsi di 100 Nm. Tipe ini punya jarak tempuh 180 km.
Sedangkan E1 Type L memiliki baterai litium dengan kapasitas 16,8 kWh dan jarak tempuh maksimal di 220 KM, dan dapat diisi 10-90 persen menggunakan soket AC Type 2 hanya dalam waktu 4 jam.
Motor penggeraknya memiliki tenaga 40,2 hp dan torsi 100 Nm. Dan mobil bisa dilajukan sampai dengan jarak 220 km.
Impresi berkendara
Ketika dikemudikan, tersedia dua mode berkendara; ECO yang merupakan mode standar atau default dan Sport. Jadi kami selalu menggunakan mode ECO saja.
Saat mobil berakselarasi dari kondisi berhenti, memang terasa berat untuk melaju. Namun saat sudah meluncur, maka torsi 100 NM tersebut lebih dari cukup untuk mengajak mobil ini bersenang-senang di jalanan.
Pergerakannya halus dan tenaga baru terasa mengisi di atas kecepatan 20-30 km per jam. Setelahnya, silakan mengajak mobil ini berlari sampai dengan kecepatan maksimal 80 km per jam.
Nah, karena bannya kecil dan tipis, serta bodinya yang boksi, maka jangan berharap handlingnya menyenangkan. Menurut kami cukup lumayan kalau hanya digunakan santai di perkotaan.
Tapi kalau di jalan tol atau pada kecepatan tinggi, pergerakannya jadi cenderung limbung dan perlu perhatian khusus. Utamanya, karena setir yang terlalu ringan dan minim feedback.
Tapi itu kondisi dan karakter yang wajar untuk sebuah mobil yang dirancang hanya sebagai commuter saja. Setidaknya, dengan dimensinya, performa dan karakter setir, mobil ini cukup fun to drive dan praktis di perkotaan.
Fitur
mobil listrik ini didukung berbagai fitur seperti Seat Belt Reminder, Isofix, Tire Pressure Monitoring System, Rear Parking Camera, Parking Sensor, Electric Parking Brake with Auto Hold (varian Type L), dan Pedestrian Warning Sound.
Ada juga Hill Hold Control, Electronic Stability Control (ECS) with Traction Control System (TCS) (varian Type L), Anti-lock braking System (ABS) with Electronic Brake Distribution, Brake Assist (varian Type L), airbag system.
Lalu ada Event Data Recording System, Automatic Lock & Collision Unlock, Cruise Control, Eco/Sport Mode, Energy Managing Display, dan Charging Status Display.
Headunitnya lumayan, ada kamera parkir, serta konektifitas Bluetooth. Kalau mau mirroring ke smartphone, bisa pakai kabel data dan aplikasi khusus, serta sedia sebuah gimmick, dimana kita bisa main game di layarnya itu.
Kesimpulan
Sulit menganggap ini sebagai sebuah mobil, namun sebagai alat transportasi di perkotaan, jelas Seres E1 unggul. Tidak merepotkan dan praktis. Sudah begitu, harga jual dan biaya operasionalnya juga murah banget.