RESENSI FILM The Princess and The Matchmaker, Ajang Cari Jodoh Untuk Sang Putri
Kepercayaan terhadap ramalan sudah diyakini penduduk Korea Selatan sejak ratusan tahun lalu. Ini terhitung ketika Dinasti Joseon masih berkuasa seperti latar belakang film The Princess and The Matchmaker.
Film The Princess and The Matchmaker menampilkan sepak terjang Seo Do Yoon (Lee Seung Gi). Sosoknya merupakan peramal yang tidak pernah meleset dalam menafsirkan sesuatu. Kemampuan Seo Do Yoon diketahui oleh sang raja (Kim Sang Kyung).Raja meminta Seo Do Yoon mencarikan jodoh tepat sesuai ramalan untuk anaknya Putri Songhwa (Shim Eun Kyung). Pernikahan Putri Songhwa dipercaya bisa menghentikan musim kemarau panjang yang melanda penduduk kerajaan.
Ini seharusnya menjadi hal mudah bagi Seo Do Yoon. Namun, Putri Songhwa bukanlah sosok biasa. Sang putri selalu disembunyikan karena dianggap membawa sial. Banyak orang tidak tahu wajah aslinya.
Masalah bertambah setelah Putri Songhwa nekat kabur dari istana. Putri Songhwa ingin menilai langsung kandidat suaminya berdasarkan ramalan Seo Do Yoon.
Unsur ramalan menjadi salah satu daya tarik utama film The Princess and The Matchmaker. Penjabarannya menarik dan cukup detail. Ada perasaan tercengang ketika melihat Seo Do Yoon asyik memaparkan kecocokan berbagai shio dalam urusan perjodohan.
Di samping ramalan, daya tarik lain The Princess and The Matchmaker tentu visualisasinya. Sutradara Hong Chang Pyo mampu menghadirkan gambar-gambar indah dengan tone serba pastel. Penampilan istana kerajaan, kebun bunga hingga ragam hanbok (pakaian tradisional Korea Selatan) begitu memanjakan mata. Ini didukung oleh jajaran pemain yang memiliki wajah ganteng dan cantik. Para pemain pun cocok bergaya ala penduduk Korea Selatan jaman dulu.
Sayang, The Princess and The Matchmaker lemah dari segi cerita. Alurnya tertebak dan sudah berulang kali diangkat dalam kisah lain. Penggambaran karakternya juga tidak detail sehingga sulit merasakan emosi mereka. Alhasil The Princess and The Matchmaker hanya sebatas menjadi film hiburan saja.
(dira/ray)