Home
/
Gadget

Review Vivo V30e: Kelebihan Ponsel Ini Bikin Kalian Tergoda

Review Vivo V30e: Kelebihan Ponsel Ini Bikin Kalian Tergoda

Muhammad Faisal Hadi Putra20 May 2024
Bagikan :

Uzone.id - Jarang-jarang ada tipe smartphone dengan harga lebih murah dari model lainnya yang dikemas secara ciamik. Kalau Oppo ada Reno11 F, maka Vivo pun menawarkan Vivo V30e yang dijual mulai dari Rp4,6 jutaan.

Vivo V30e menjadi varian paling murah di antara V30 Series lainnya. Tapi, smartphone ini memiliki spesifikasi dan fitur yang rasanya gak kalah dengan Vivo V30 reguler yang dibanderol Rp5,9 jutaan.

Nah, kami telah menggunakan Vivo V30e sebagai daily driver selama kurang lebih dua minggu, dan tentu untuk keperluan review secara mendalam. Berikut ini review lengkap kami atas Vivo V30e, termasuk mengungkap apa saja kelebihan dan kekurangan ponsel ini

Warnanya bikin naksir

Preview

Kesan pertama saat ngeliat langsung smartphone ini, Vivo V30e tuh punya desain yang ringkas, cantik, dan juga berkelas. Kesannya terasa berbeda saja dengan ponsel lain yang dibanderol Rp4 jutaan lainnya.

Jadi, smartphone ini punya dua opsi warna, yakni Banyu Biru dan Giri Merah. Banyu Biru menampilkan warna hijau muda dengan efek gradasi yang cantik saat terkena pantulan cahaya. 

Warna ini melapisi bodi berbahan dasar plastik atau polikarbonat, dimana teksturnya dibuat matte dan ada area glossy pada tepian kanannya. 

Berkat penggunaan bodi plastik, Vivo V30e warna Banyu Biru punya dimensi yang lebih ringkas. Tebalnya 7,65 mm dengan berat hanya 179 gram. 

Sedangkan untuk warna Giri Merah, kelirnya kelihatan lebih premium. Dan lagi, warna ini melapisi bodi belakang berbahan dasar kaca yang lebih oke ketimbang bodi plastik. 

Preview

Cuma, material kaca yang digunakan bikin dimensi varian Giri Merah jadi sedikit lebih bulky. Ketebalan bodinya menjadi 7,75 mm dengan berat 188 gram.

Subjektif sebenarnya, tapi buat kami warna Giri Merah memang jadi kelir paling mewah. Warna merah marunnya kelihatan lebih berkelas, berpadu pas dengan tekstur matte dan sedikit glossy pada tepian bodi sebelah kanan. 

Terlihat makin cantik lagi berkat bingkai kamera berbentuk lingkaran dengan tepian berwarna emas. Desain kayak gini sebenarnya agak jarang di segmennya, dimana kebanyakan masih ‘boba-sentris’. 

Ringan, sudah IP64

Preview

Desain gak melulu soal warna atau bentuknya, tapi berbicara juga tentang kenyamanan dan kekuatan ponsel itu sendiri. Dan, Vivo V30e juga memiliki keduanya.

Ponsel ini dibenamkan baterai jumbo, tepatnya 5.500 mAh. Bila belum pernah melihat desain Vivo V30e sebelumnya, pasti kalian menyangka kalau ponsel ini bakal bulky dan gak nyaman digenggam.

Seperti yang kami jelaskan di atas, smartphone ini profil bodinya tipis dan ringan. Nyaman buat digenggam, terlebih karena tepian bodi belakangnya yang dibikin melengkung juga. Gak ngerti lagi deh, kok bisa baterai gede tapi bodinya bisa seringkas ini?

Bukan saja ringan dan tipis, Vivo V30e sudah mengantongi rating IP64. Artinya, ponsel ini sudah tahan semprotan air bertekanan rendah dan juga terpaan debu. Seharusnya masih aman-aman saja saat terkena air hujan, asal jangan dibawa berenang ya!

Layarnya sih melengkung, tapi fiturnya biasa

Preview

Sudah lumrah smartphone murah fiturnya mewah. Sekarang smartphone harga Rp4 jutaan saja mengusung layar AMOLED melengkung, fitur yang sebelumnya eksklusif pada ponsel high-end dan flagship.

Vivo V30e sebenarnya lebih spesial bila dibandingkan kompetitornya seperti Oppo Reno11 F dan Redmi Note 13 Pro 5G. Kedua ponsel tersebut masih mengusung layar datar, sementara Vivo V30e sudah melengkung tepian kiri dan kanannya.

Namun, ponsel baru Vivo ini cuma ngandelin layar melengkung saja sebagai kelebihan atau daya tariknya. Panel AMOLED-nya seluas 6,78 inci beresolusi Full HD+ dengan refresh rate 120Hz, plus ada fitur in-display fingerprint juga.

Itu sudah bagus dong? Sebenarnya, jika dibandingkan dua pesaingnya tadi, layar Vivo V30e biasa saja, bahkan gak ada apa-apanya.

Preview

Layar Oppo Reno11 F sudah mengantongi sertifikasi HDR10+, jadi konten video bakal lebih tajam rasanya. Sementara Redmi Note 13 Pro 5G, layarnya punya resolusi lebih tinggi, kedalaman warna lebih banyak, mendukung Dolby Vision, dan intensitas cahaya lebih tinggi.

Kalau mau tampil beda, kelihatan premium istilahnya, Vivo V30e adalah pemenangnya. Tapi bicara fitur, ponsel ini terlampau biasa saja.

Snapdragon 6 Gen 1 yang terjangkau

Preview

Vivo V30e ditenagai prosesor Snapdragon 6 Gen 1, system on chip (SoC) yang jadi penerus Snapdragon 695. Masih sedikit ponsel di Indonesia yang pakai prosesor ini, paling ada Sharp Aquos Sense8 dani QOO Z9x 5G, sementara kebanyakan sisanya menggunakan SoC besutan MediaTek.

Meski diperuntukkan bagi ponsel di rentang harga Rp3 sampai 4 jutaan, spesifikasi Snapdragon 6 Gen 1 sebenarnya mentereng juga. Chipset ini menggunakan arsitektur 4nm, dimana clock-speed pada performance-core tembus 2,2 GHz. 

Kalau head-to-head, saingannya adalah MediaTek Dimensity 7050. Cukup disayangkan, Vivo V30e masih menggunakan RAM LPDDR4X dan memori UFS 2.2, padahal pesaingnya saja mengusung spek lebih tinggi.

Kapasitasnya 8 GB yang mendukung RAM virtual hingga 8 GB, sedangkan kapasitas penyimpanan mencapai 128 GB atau 256 GB yang bisa ditambah pakai microSD hingga 1 TB.

Lagi-lagi, RAM LPDDR4X tentu lebih lambat dari LPDDR5, demikian juga memori UFS 2.2 dibanding UFS 3.1. Makin tinggi jenisnya, otomatis proses booting, memuat aplikasi, beralih antar aplikasi, membuka kembali aplikasi yang sebelumnya diakses, pengaksesan game, dan sebagainya bakal lebih sat set.

Lalu, bagaimana performanya? Berikut rinciannya:

  • AnTuTu Benchmark v10: 559.320 poin
  • PCMark Work 3.0: 9.832 poin
  • 3DMark Wild Life Stress Test: 2.399 (best loop), 2.393 poin (lowest loop).

Preview

Kalau bicara soal kemampuan atau benchmarking-nya, skor AnTuTu-nya memang tak jauh berbeda dengan ponsel bertenaga MediaTek Dimensity 7050, sedikit lebih unggul malah.

Tapi kelihatan di sini, kemampuan CPU-nya secara keseluruhan berdasarkan aplikasi PCMark, tidak terlalu stabil. Sepanjang simulasi, grafiknya naik-turun dengan performa gak lebih dari 85 persen.

Tapi, kalau positive thinking, hal ini kami rasa demi menghemat baterai semaksimal mungkin. Kinerjanya akan ditambah bila tugas yang dijalankan memang berat, kalau ringan-ringan saja, performa standar dengan efficiency-core yang berjalan pun harusnya sudah cukup.

Preview

Berbekal baterai 5.500 mAh, Vivo V30e bisa bertahan sampai belasan jam penggunaan. Kami memakainya sebagai perangkat daily dari pukul 9 pagi hingga 5 sore, dan masih tersisa sekitar 25 persen baterainya.

Kalau dipakai bermain game, seperti PUBG Mobile dengan Smooth-Ultra, bermain sekitar 1 jam 15 menit baterainya berkurang sekitar 35 persen. Dan kalau diuji oleh PCMark Work 3.0 Battery Life, ponsel ini dapat bertahan hingga 20 jam 20 menit! 

Preview

Bagaimana kecepatan ngecasnya? Ponsel ini bisa penuh cukup ngecas 59 menit doang berkat fast charging 44W. Bagi kami, lagi-lagi kurang besar daya yang diberikan bila dibanding Oppo Reno11 F atau Redmi Note 13 Pro 5G. 

Bisa diajak foto-foto ‘menantang’

Preview

Vivo V30e dilengkapi konfigurasi kamera yang gak kalah dari Vivo V30 model reguler. Smartphone ini punya kamera utama 50 MP bersensor Sony IMX822 dengan bukaan lensa f/1.8 dan focal length setara 26 mm. 

Bukaan lensa yang besar, membuat kamera ini sensitif terhadap cahaya. Itu berarti, kamera 50 MP Vivo V30e terbilang mumpuni untuk pemotretan malam hari atau skenario low light yang menantang.

Kamera ini disandingkan dengan kamera ultrawide 8 MP dan kamera selfie 32 MP. Seperti V30 dan V30 Pro, Vivo V30e turut dilengkapi Aura Light yang dirancang untuk menambahkan efek pencahayaan yang lebih merata dan lembut, terutama saat pengambilan foto di mode Portrait. 

Fitur ini dapat secara otomatis menyesuaikan suhu warna dengan ambience cahaya lingkungan sekitar saat pengambilan gambar. Bila kurang pas, pengaturan manual juga bisa diaplikasikan.

Buat kami, konfigurasi kamera Vivo V30e ini sudah pas. Gak ada lensa gimmick semacam makro dan depth 2 MP yang gak penting. 

Preview

Kami sudah beberapa kali bilang, vendor semestinya menghadirkan komposisi kamera yang fungsional, bukan asal memasukkan kamera hanya estetika desain bingkai kamera semata. Dan Vivo melakukannya, great job!

Kamera Vivo V30e, terutama kamera utamanya sebenarnya mampu menangani pemotretan di kondisi pencahayaan yang sulit. Secara, kamera ini punya bukaan lensa f/1.8 yang sensitif terhadap cahaya, sehingga memotret di siang hari atau malam hari seharusnya gak ada keluhan berarti.

Detail dan warna yang dihasilkan cakep, kalau diperbesar dua kali atau menggunakan fitur 2x optical-zoom, objek berhasil digambarkan dengan baik tanpa kehilangan detailnya. 

Cuma, ada beberapa catatan yang mungkin bisa diperbaiki dalam update software. Pertama, Aura Light pada Vivo V30e memiliki fitur Auto yang agak aneh ketimbang V30 atau V30 Pro.

Gak pintar, kasarnya. Keluaran cahaya lampunya sering gak sesuai, makanya kami lebih senang mengaturnya secara manual ketimbang Auto. 

Kedua, autofocus yang kabur-kaburan saat memotret di kondisi remang atau gelap. Hal ini membuat beberapa foto yang kami ambil justru memiliki noise yang kuat sehingga bikin kualitasnya menurun. 

Ketiga, pengaturan shutter speed yang sangat lambat pada mode Auto, terutama saat pemotretan malam. Ini terjadi saat kami memotret suasana bowling night, karena kami kami perlu menyesuaikan timing saat pemotretan berlangsung.

Dan terakhir, performa AI pada sistem kamera yang tak maksimal. Memotret memang tak boleh asal, tapi sebagai pengguna, apalagi disediakan fungsi Auto pada aplikasi kamera, inginnya mendapatkan hasil yang maksimal dengan sekali tekan tombol kan?

Namun AI Vivo V30e justru sebaliknya. Hasil foto justru tak sesuai ekspektasi (alias jelek). Kadang terlalu terang, tak jarang juga warnanya malah seperti cat air. Bila kalian mengalami hal tersebut, saran kami lakukan pengaturan brightness terlebih dahulu pada titik fokus sebelum mengambil gambar, itu akan lebih baik.

Berikut beberapa hasil fotonya:

Foto Vivo V30e

Kesimpulan

Preview

Jadi secara overall, sebenarnya Vivo V30e adalah smartphone all-rodunder dengan harga yang tak terlalu mahal buat kalian. Apalagi sekarang, banyak toko online yang menjualnya di harga Rp3,9 jutaan untuk model 8/128 GB, rasanya sangat menarik untuk smartphone ini.

Desainnya cantik, built quality-nya gak bikin kecewa, performanya juga lumayan bagus, apalagi baterainya yang sangat mumpuni untuk menemani keseharian kalian. Hardware kamera mantap, meski butuh tweak dari Vivo untuk memperbaiki sistem kameranya yang cukup mengecewakan. 

Tapi sekali lagi, Vivo V30e adalah ponsel yang adil untuk harganya. Worth it untuk kalian miliki, Uzoners!

populerRelated Article