Review Vivo V40: Kamera Zeiss Bikin V Series Naik Kelas!
Uzone.id - Sudah jadi hal yang umum bila brand smartphone membawa fitur dari model flagship untuk seri yang lebih murah. Hal ini juga dilakukan Vivo ketika mereka menghadirkan teknologi dari Zeiss pada kamera Vivo V40.
Sebelumnya, rangkaian fitur Zeiss cuma bisa digunakan oleh pemakai X Series dan Vivo V30 Pro yang harganya lumayan tinggi. Tapi sekarang, inovasi pencitraan besutan perusahaan lensa asal Oberkochen, Jerman itu sudah bisa dirasakan pada Vivo V40 yang dibanderol cuma Rp5,9 jutaan.Pertanyaannya, bagaimana kualitas kamera Vivo V40 dengan Zeiss? Dan bagaimana pula performa ponsel ini secara keseluruhan? Well, kami akan menjawabnya dalam review lengkap Vivo V40 berikut ini.
Zeiss, sukses bikin kameranya top!
Lantaran kamera memang jadi kelebihan utama Vivo V40, mari kita bahas sekeren apa kualitas kamera smartphone kelas menengah ini. Sebenarnya, spesifikasi kamera Vivo V40 agak mirip dengan Vivo V30.
Kamera utamanya masih 50 MP, namun bukan lagi mengggunakan OmniVision OV50E, melainkan Samsung ISOCELL S5KGNJ. Ukuran sensornya 1/1,56” yang sudah mendukung optical image stabilization alias OIS untuk stabilisasi yang lebih baik.
Sisanya, sama persis dengan Vivo V30. Kamera ultrawide menggunakan sensor ISOCELL JN1 50 MP yang dukung autofocus, serta kamera selfie 50 MP yang juga dukung fitur autofocus. Menariknya, kamera selfie ini menggunakan sensor ISOCELL JN1, agak jarang lho ponsel kelas menengah yang pakai sensor ini untuk kamera depan.
Yang bikin kamera Vivo V40 spesial, untuk kali pertama V Series versi reguler disematkan teknologi Zeiss pada kameranya. Zeiss membantu sistem kamera Vivo V40 untuk meningkatkan kualitas reproduksi warnanya, serta menghadirkan ragam filter khas yang biasanya terdapat pada jajaran lensa keluaran Zeiss, seperti Planar, Biotar, Sonnar, dan sebagainya.
Soal kualitasnya, jadi ada tiga opsi warna yang bisa diaplikasikan. Lantaran kami penasaran dengan kualitas software racikan Zeiss dan Vivo, maka kami mengaktifkan model warna Zeiss Natural pada kamera Vivo V40.
Walau Zeiss cuma ‘turun tangan’ di sektor software saja untuk Vivo V40, tapi intervensi perusahaan lensa asal Jerman itu sukses menaikkan kualitas kameranya dibanding seri terdahulu.
Mau motret siang atau malam hari, di kondisi apapun—mau dekat atau jauh, Vivo V40 kasih gambar yang (hampir seluruhnya) ciamik. Bila memotret di siang hari, kamera ini sukses menggambarkan detail dengan sangat baik, plus suguhkan warna yang kelihatan alami—sesuai dengan mode Zeiss Natural yang kami adopsi.
Bukan cuma kamera utama yang oke, ultrawide-nya juga kasih kualitas gambar yang jempolan. Seperti beberapa foto di bawah, dekorasi, tekstur bangunan, hingga pemandangan landscape yang luas, semuanya dipotret dengan sangat baik oleh kamera ultrawide Vivo V40.
Soal warna, sejujurnya tone warna yang diberikan agak berbeda, tergantung dengan intensitas cahaya yang ditangkap oleh sensor kamera. Bila cahayanya pas (tak over brightness), warnanya terlihat natural. Tapi bila cahayanya terlalu terang—mungkin untuk mengatasi efek over brightness, saturasi warna justru dinaikkan secara signifikan, sehingga warnanya jadi lebih vivid dari seharusnya.
Mengabadikan gambar dengan 2x optical-zoom di kamera utama juga oke, terlebih kamera ini sudah didukung OIS.
Sementara saat memotret di kondisi cahaya yang lumayan gelap, sedikit agak tricky memang. Hasilnya memang tak konsisten seperti saat memotret di siang hari, namun pada beberapa skenario foto, justru kamera Vivo V40 hasilkan foto yang ‘agak’ sinematik.
Bagaimana dengan mode Portrait? Kami menggunakan beberapa filter bokeh. Secara overall, tone warna yang diberikan agak berbeda dengan mode Photo yang biasa, dimana saturasi warna sedikit dipertajam yang dipadukan dengan algoritma segmentasi yang bisa memisahkan subjek di depan dan latar belakang dengan sangat baik.
Shutter speed pada mode ini juga oke, memungkinkan kami dapat memotret candid dari orang-orang yang sedang berjalan, belanja, atau bersepeda. Berikut beberapa foto yang kami ambil dengan Vivo V40:
Desainnya cantik, ‘tahan direbus’
Vivo merancang desain Vivo V40 jauh lebih baik dari sebelumnya. Konsep desainnya benar-benar dibuat berbeda 180 derajat, dari bodi belakang hingga kualitas bodinya yang bahkan tahan direbus!
Kesan yang berbeda tampak jelas pada bentuk kamera yang kini dibikin serba membulat. Desain yang buat kami lebih dinamis ini, terlihat lebih pas dengan beberapa opsi warna yang diberikan Vivo untuk ponsel barunya.
Jadi, ada tiga opsi warna yang menurut kami lebih ekspresif, yaitu Platinum Silver, Chrome Purple, dan Ceramic Peach. Semua warnanya kasih kesan yang berbeda-beda, seperti tekstur matte yang halus pada Platinum Silver dan Chrome Purple, dan warna merah muda yang glossy nan girly pada Ceramic Peach.
Untuk kali pertama, kami pun pede pakai smartphone berwarna ungu. Sebab, corak ungunya tak dibuat mencolok, justru terlihat elegan dan berkelas, apalagi saat terkena cahaya matahari atau lampu yang pas.
Dan kini, Vivo V40 tampak lebih mahal dari sebelumnya. Hal ini karena penyematan logo Zeiss. Ibaratnya, smartphone kelas menengah juga berhak tampil keren, setidaknya hampir menyerupai ponsel flagship yang jauh lebih tinggi harganya.
Berkat bodi yang dibuat melengkung pada tepiannya, Vivo V40 juga nyaman digenggam dengan satu tangan. Dan memang, form factor ponsel ini yang dibuat ringkas, membuat ponsel lebih enak digenggam dan memberikan feel yang mewah.
Sekadar informasi, bodinya terbuat dari kaca dengan ketebalan hanya 7,6 mm yang ramping, dimana bobotnya tak lebih dari 190 gram.
Bukan cuma cantik, Vivo V40 juga punya ketahanan bodi yang luar biasa. Bukan cuma IP68 yang berarti bisa membawa smartphone ini menyelam di air tawar sedalam 1,5 meter selama 30 menit, tapi juga punya IP69 yang berarti memiliki tingkat perlindungan tertinggi terhadap benda padat dan cair.
Sebagai buktinya, kami bahkan sempat merebus ponsel ini dengan suhu kira-kira 60 derajat Celcius. Dari pengujian kami, Vivo V40 tetap aman dan berfungsi dengan sangat baik. Meski ada sedikit embun pada lapisan layar terluar, namun tetap mudah untuk dilap dan digunakan seperti biasa.
Layarnya yang lebih terang
Di atas kertas, layar Vivo V40 dengan V30 kurang lebih sama. Panelnya sama-sama AMOLED seluas 6,78 inci dengan kaca yang dibuat melengkung pada tepian kiri dan kanannya.
Desain ini memberikan pengalaman visual yang lebih lapang, seperti borderless, cocok buat nonton film berkualitas tinggi atau nonton YouTube di resolusi tertinggi pada mode HDR. Apalagi, layar Vivo V40 sudah beresolusi 1.260 x 2.800 piksel dan HDR10+.
Refresh rate-nya tembus 120Hz, dimana ada tiga opsi pada pengaturan layarnya, yakni Smart Switch, 60Hz, dan 120Hz. Mode 120Hz dan Smart Switch secara otomatis menurunkan kecepatan refresh ke 60Hz saat layar menampilkan konten statis.
Seringkali juga, dari pantauan kami pada fitur Refresh Rate yang diaktifkan via Developer Options, Smart Switch membatasi refresh rate pada 90Hz atau 60Hz pada homescreen dan beberapa aplikasi bawaan, termasuk dari Google.
Kelebihan layar smartphone ini ketimbang sebelumnya adalah tingkat kecerahan yang kini tembus 4.500 nits pada peak mode, dimana sebelumnya 2.800 nits.
No debat, performanya andal
“Gak upgrade sama sekali prosesornya.” Memang, Vivo masih menggunakan prosesor yang sama dengan Vivo V30, yakni Snapdragon 7 Gen 3. Ini bukanlah chipset yang jelek, masih terbilang oke dan bisa diandalkan kok, dari performa hingga efisiensi dayanya.
Snapdragon 7 Gen 3 adalah prosesor 4nm TSMC yang mengusung konfigurasi CPU octa-core terdiri dari 1-core Cortex A715 dengan kecepatan 2,63 GHz, 3-core Cortex A715 dengan clock-speed 2,4 GHz, dan 4-core Cortex A510 dengan kecepatan 1,8 GHz.
Prosesor ini disandingkan dengan RAM LPDDR5 8 GB atau 12 GB dengan kapasitas penyimpanan hingga 512 GB. Sayang, penyimpanan internalnya masih berjenis UFS 2.2 saja.
Seberapa cepat kinerja smartphone ini?
Dari beberapa pengujian yang kami lakukan, Vivo V40 mendapatkan skor AnTuTu Benchmark di atas 800 ribu poin. Itu artinya, performanya jauh di atas ponsel dengan chip Snapdragon 7s Gen 2 maupun Exynos 1480, namun masih di bawah MediaTek Dimensity 8200 atau Dimensity 8300.
Yang bikin salut, Snapdragon 7 Gen 3 adalah salah satu prosesor dengan kinerja yang stabil. Ponsel ini kasih performa yang lancar tanpa gangguan, mau multitasking atau gaming, semuanya bisa dijalankan tanpa hambatan atau mengalami perlambatan yang mengganggu.
Dan, dari pengujian kami dengan 3DMark Wild Life Stress Test, kinerjanya terbilang sangat bail dengan stabilisasi di atas 99 persen dengan rerata frame rate berada di atas 25 FPS sampai 42 FPS.
Suhunya memang agak naik signifikan di atas 45 derajat Celcius, namun secara keseluruhan performanya tak mengalami stuttering dan tetap stabil sepanjang pengujian.
Bicara baterai, Vivo V40 ditopang oleh baterai dengan kapasitas 5.500 mAh, kapasitas yang besar untuk ponsel yang terbilang ergonomis. Pengisian baterainya bisa sangat cepat berkat FlashCharge 80W dengan adaptor dan USB-C yang tersedia dalam paket pembelian.
Dari pengujian kami dengan tes baterai di PCMark, screen on-time ponsel ini bisa mencapai lebih dari 15 jam untuk menjalankan berbagai simulasi tanpa henti. Adapun untuk mengisi dayanya, bisa diselesaikan dalam waktu 54 menit saja.
Kesimpulan
V Series dari Vivo kian menarik saja, menjadi pilihan yang paling oke bagi mereka yang ingin ponsel dengan kualitas dan fitur premium yang dibanderol dengan harga ramah di kantong. Hanya mulai dari Rp6 jutaan, kalian sudah dapat kecanggihan teknologi Zeiss pada kameranya, desain ramping dan kuat, serta performa yang bisa diandalkan untuk pemakaian harian.
Berbekal kamera utama 50 MP dengan dukungan OIS dan pengaturan warna khas Zeiss, kualitas foto yang dihasilkan memukau, baik dalam kondisi terang maupun gelap.
Desainnya yang ramping, elegan, dan kuat semakin menambah daya tarik, apalagi dengan rating IP69 yang menjamin perlindungan tertinggi, bahkan dari air panas sekalipun. Plus, warnanya yang ekspresif, cocok untuk berbagai tipikal pengguna.
Memang, ponsel ini masih menggunakan prosesor yang sama dengan seri sebelumnya, Snapdragon 7 Gen 3, tapi performanya tetap stabil dan lancar, baik untuk multitasking maupun gaming.
Kelebihan lainnya, ponsel ini punya layar 120Hz yang cerah, serta kapasitas baterai 5.500 mAh dengan FlashCharge 80W. Good job, Vivo!