Sponsored
Home
/
Digilife

Ritual Netizen Indonesia: Sebelum Belanja, Malah Buka Twitter

Ritual Netizen Indonesia: Sebelum Belanja, Malah Buka Twitter
Preview
Vina Insyani26 October 2022
Bagikan :

Uzone.id - Selalu banyak topik yang dibahas oleh warganet di Twitter, mulai dari topik berat sampai topik receh seperti jokes dan meme. Tak heran kalau setiap harinya banyak sekali obrolan yang muncul dari platform ini.

“Twitter adalah tempat percakapan publik terbesar di dunia,” kata Dwi Adriansah, Country Industry Head Twitter Indonesia, Rabu, (26/10).

Selain jadi tempat ngobrol, Twitter juga jadi tempat untuk berbagi pengalaman soal berbelanja. Pengguna Twitter pasti tak asing dengan tweet-tweet atau utas yang membahas soal brand, produk, rekomendasi atau review suatu produk.

Di saat platform lain menyediakan fitur belanja di dalam aplikasi, Twitter hadir sebagai pendorong orang untuk berbelanja. Tak sedikit yang mengatakan kalau utas dan tweet-tweet soal produk tertentu membantu mereka untuk memutuskan produk mana yang akan mereka beli.

“Saat melanjutkan tahap berbelanja, orang datang ke Twitter untuk membantu menentukan apa yang akan mereka beli (74 persen) karena mereka menganggap ulasan konsumen di Twitter lebih terpercaya dibandingkan yang ada di layanan media sosial lainnya (45 persen),” tambah Dwi.

Baca juga: Elon Musk Sesumbar PHK 5.500 Karyawan, Twitter Buka Suara

Laporan terbaru dari Twitter juga menyebutkan kalau cuitan soal belanja di Indonesia paling banyak di antara negara lain di Asia Tenggara. 

“Terdapat 82 juta Tweet terkait belanja di Asia Tenggara pada tahun 2021 dan 48 juta Tweet di antaranya berasal dari Indonesia,” terangnya.

Dwi menambahkan kalau setiap harinya orang-orang datang ke Twitter untuk mencari informasi tentang brand dan produk baru, terlibat dan berdiskusi dalam percakapan terkait belanja, serta mencari atau bahkan memberikan rekomendasi tentang brand dan produk. 

“Twitter hadir dalam setiap tahap perjalanan berbelanja konsumen, memaksimalkan pengalaman belanja dan membantu memutuskan pilihan terbaik bagi mereka,” jelasnya.

Selain cuitan soal produk dan lain-lain, ternyata review atau rekomendasi produk di Twitter lebih ‘trustworthy’ dibandingkan media sosial lain. 

“76 persen pengguna mengatakan, bahwa percakapan di Twitter terkait belanja menjadikan mereka membuat keputusan untuk pembelian produk,” tambah Dwi.

Baca juga: Elon Musk Berencana PHK 75 Persen Karyawan Twitter

Maka dari itu, brand-brand mengambil peluang ini untuk mengiklankan produk mereka di Twitter. Mereka mencoba untuk lebih terhubung dan menggunakan insights mereka ke dalam perencanaan kampanye.

Twitter juga diklaim sebagai tempat terbaik bagi brand untuk meluncurkan kampanye terbaru, terhubung dengan apa yang sedang terjadi, dan mendorong orang untuk membeli.

Pasalnya, sekitar 67 persen warganet Twitter dikenal sebagai orang yang ingin mengetahui apa yang terjadi di sekitar mereka, 47 persen juga ingin menjadi yang pertama untuk mencoba produk atau pengalaman baru, dan 59 persen suka merekomendasikan pengalaman mereka ke orang sekitar.

populerRelated Article