icon-category Entertainment

Rumah Kentang, Tantangan Baru Rizal Mantovani di Genre Horor

  • 26 Aug 2019 WIB
Bagikan :

Kejelian Rizal Mantovani di film horor mendapat pengakuan luas setelah sukses menukangi film Jelangkung, 2001 silam. Rizal pun dipercaya untuk mengeksekusi sederet cerita misteri lain, seperti Kuntilanak, Air Terjun Pengantin, hingga Bayi Gaib: Bayi Tumbal Bayi Mati. 

Saat ini, Rizal Mantovani tengah meggarap film horor terbarunya yang berjudul Rumah Kentang: The Beginning. Ini merupakan kerjasama perama Rizal dengan produser Rocky Soraya, di bawah bendera Hitmaker Studios.

Banyak tantangan yang harus dihadapi Rizal Mantovani. Di sisi lain, ia juga merasa dimanjakan oleh produser, karena segala kebutuhannya di lokasi syuting terpenuhi dengan baik.

alt-img

"Beban banget, tapi untungnya saya akhirnya dinaungi oleh produser yang juga sutradara. Dia tahu ada hal-hal tertentu yang sutradara butuh banget. Ada satu visi dia sebagai produser dan sutradara yang membuat saya bekerja enak," kata Rizal Mantovani, di kawasan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 

Film Rumah Kentang: The Beginning berkisah tentang sepasang suami istri, Adrian (Christian Sugiono) dan Sofie (Luna Maya). Adrian, seorang novelis sukses yang sempat mengalami kegagalan, tertarik mencari tantangan baru. Sofie, seorang ilustrator membantu suaminya membuat ilustrasi untuk novel.

Teror dalam cerita diambil dari obrolan mitos masyarakat tentang Rumah Kentang, lebih ditekankan pada suasana. Ketika mencium aroma kentang, ada pesan bakal terjadi penampakan makhluk halus.

Luna Maya dan Christian Sugiono bintangi film Rumah Kentang: The Biginning. (Ari/tabloidbintang.com)

"Kita ambil mitos itu bahwa yang membau akan melanjutkan dengan sesuatu tidak baik. Tapi kita eksplor lebih jauh yaitu asal usulnya. Kenapa bau itu bisa jadi simbol bahaya akan terjadi. Ini kita ulik. Semoga orang yang nonton jadi tahu baunya karena itu," papar Rizal Mantovani. 

Proses syuting Rumah Kentang: The Beginning dilakukan di beberapa tempat, di antaranya Bogor, Cibubur, Jakarta, dan Pangalengan. Film ini mengambil latar perkebunan kentang,pada tahun 1980-an.

(ari)

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini