icon-category Sport

Ryan Giggs: Manchester City Belum Pantas Disebut sebagai Klub Raksasa

Manchester City boleh tampil meyakinkan dengan dominasinya di gelaran Premier League. Namun, hal itu tak cukup mengesankan bagi eks penggawa Manchester United, Ryan Giggs.

Tim yang ditukangi oleh Josep Guardiola itu memang baru merebut satu trofi di ajang Piala Liga Inggris. Ditambah lagi, City juga berpeluang besar untuk menjadi kampiun Premier League musim 2017/2018. 

Berada di posisi puncak, The Citizens memiliki selisih yang cukup jauh dari runner up, Manchester United. Saat ini, keduanya terpaut 13 poin.

Namun, dominasi City di Inggris masih belum cukup untuk Giggs. Pelatih Timnas Wales ini menegaskan, untuk bisa disebut sebagai tim raksasa, Manchester City harus berhasil merengkuh deretan trofi dalam semusim. Dan gelar juara ini bukan hanya kompetisi domestik, tapi juga di ajang elite Eropa.

“Saya pikir setiap orang menilai betapa fantastisnya sepak bola mereka (Manchester City) di Premier League saat ini. Level mereka sama dengan sejumlah tim terbaik yang punya kejayaan di Liga Inggris.”

“Namun, untuk bisa sebanding dengan kami (Manchester United), Arsenal, dan Chelsea, mereka harus memenangi banyak gelar juara. Dan yang terpenting, mereka harus konsisten. Mereka tidak boleh hanya menjadi one hit wonder di satu musim,” jelas Giggs dalam wawancara di ajang Laureus World Sports Awards 2018, dilansir Skysports.

Melihat keperkasaan City di Premier League, Giggs bukannya tak yakin Guardiola bisa membawa City menjadi salah satu klub raksasa di Eropa. Hanya, tim-tim lain juga tidak akan semudah itu membiarkan City jadi yang terbaik.

“Klub-klub lain pun berkembang. Saya pastikan tahun depan, Tottenham Hotspur, Liverpool, Chelsea, dan bahkan Manchester United sendiri akan tampil dengan performa yang jauh lebih baik.”

Giggs sendiri dikenal sebagai legenda Manchester United. Selama membela 'Setan Merah' sejak tahun 1990 sampai 2014, ia sudah merasakan 13 kali juara Premier League dan empat kali mengangkat trofi Liga Champions.

Selama masih berlaga sebagai penggawa Old Trafford, ia mengakui, selalu ada perbedaan antara melawan tim yang biasa-biasa saja dan tim yang berambisi merebut gelar juara dari tangan mereka. Tekanan ini tidak hanya menjadi masalah yang harus diatasi oleh tim, tapi pesepak bola itu sendiri sebagai individu.

“Yang menjadi masalah bukan hanya klub. Tidak semua pemain dalam timmu bisa bergerak sinkron dengan ambisi klub untuk menjadi yang terbaik. Ada yang siap dengan tuntutan ini, ada yang tidak. Inilah ujian yang sesungguhnya,” ungkap Giggs.

Menyoal performa mantan klubnya, Giggs menegaskan bahwa Manchester United belum terpuruk. Situasinya memang cukup sulit, apalagi bila disejajarkan dengan performa gemilang Manchester City musim ini. 

“Saya pun setuju dengan orang-orang: Manchester United sedang mengalami masa-masa sulit. Satu-satunya cara bagi mereka untuk bisa keluar dari situasi ini adalah, tetap amankan zona Liga Champions dan jangan pernah berhenti berusaha merebut trofi. Bila sampai di tahap itu, mereka bisa mulai memperbaiki diri lagi untuk menghadapi musim depan,” pungkas Giggs.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini