Saat Ahli Grafologi Memaknai Tanda Tangan Trump dan Kim
-
Ada hal menarik usai Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un menanda tangani pernyataan bersama saat pertemuan di Singapura. Menurut para ahli grafologi, kedua tanda tangan pemimpin dua negara tersebut dapat mempresentasikan kepribadian personal keduanya.
Dalam kaca mata para ahli, tanda tangan Kim Jong-un menunjukkan sifat ambisius dan penuh kreativitas. Sebaliknya, tanda tangan Trump menunjukkan kepribadian yang lebih tertutup.Ahli grafolog Koo Bon-jin mengatakan, tanda tangan Kim menyiratkan bahwa dia merupakan pria ambisius dan cenderung menggunakan suara hatinya ketimbang akal sehat. Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa Kim adalah sosok yang apa adanya.
"Dia juga menulis sangat cepat, yang menunjukkan dia cepat tanggap dan tidak sabar," jelas Koo seperti dikutip dari Reuters, Rabu (13//6)
.
Hal senada diungkapkan ahli bahasa tubuh Singapura, Karen Leong. Kepribadian Kim, kata dia, menunjukkan bahwa Kim merupakan orang yang terbuka atas ide-ide baru. Kim dianggap sosok yang memiliki kemampuan untuk selalu berkembang.
"Ini menunjukkan kalau Kim orang yang percaya diri dengan impian dan ambisi besar," tegasnya.
Lalu bagaimana dengan tanda tangan Trump?
Karen menjelaskan tanda tangan Trump yang seperti pencakar langit menyiratkan sosok Trump yang kerap menyembunyikan identitasnya sendiri. Layaknya sedang menggunakan topeng, Trump tengah menyembunyikan sifat aslinya.
"Sementara kedua tanda tangan sangat berbeda, karena kedua pria benar-benar memiliki kepribadian yang berbeda, keduanya dengan cara mereka sendiri ingin membuat tanda mereka," tambahnya.
Mantan perwira militer Korea Utara Ahn Chan-il mengungkapkan tanda tangan Kim yang miring ke atas mirip dengan tanda tangan ayahnya, Kim Jong-il, serta kakeknya, Kim II-sung. Keduanya sama-sama pernah menjadi pemimpin tertinggi Korea Utara.
"Bukan hanya keluarga Kim, tetapi orang Korea Utara pada umumnya akan berusaha keras untuk meniru tulisan tangan. Mereka percaya itu hal yang baik dan sakral," terang Ahn.
Dalam pernyataan bersama yang ditanda tangani keduanya di Hotel Capella, Pulau Sentosa, Singapura, pada Selasa (12/6), terdapat empat poin kesepakatan. Empat poin tersebut adalah:
1. AS dan Korea Utara berkomitmen membangun hubungan AS-Korut yang baru, sejalan dengan keinginan warga dari dua negara untuk perdamaian dan kemakmuran.
2. Kedua negara akan bergabung dalam upaya perdamaian yang stabil dan bertahan lama di Semenanjung Korea.
3. Berdasarkan Deklarasi Panmunjom pada 27 April 2018 lalu, Korut berkomitmen untuk melucuti nuklirnya secara menyeluruh.
4. AS dan Korut berkomitmen untuk membebaskan tahanan perang, termasuk pemulangan orang-orang yang telah diidentifikasi.