Saham Anjlok, CEO Intel Patrick Gelsinger Resign
Uzone.id — Patrick Gelsinger memutuskan resign dari posisinya sebagai CEO Intel pada Senin, (02/12) waktu setempat. Meski terlihat tiba-tiba, namun keputusan Gelsinger ternyata merupakan keinginan perusahaan.
Pada akhir pekan lalu, Patrick Gelsinger diberi dua pilihan oleh dewan direksi perusahaan, mengundurkan diri atau dipecat dari Intel. Hasilnya, Gelsinger memutuskan untuk undur diri–sekaligus pensiun.Gelsinger memutuskan pensiun per tanggal 1 Desember 2024 setelah menjabat sebagai CEO Intel per 2021. Veteran Intel berusia 63 tahun ini juga mengundurkan diri dari dewan direksi.
“Tahun ini merupakan tahun yang penuh tantangan, karena kami telah mengambil keputusan-keputusan yang sulit dan sangat diperlukan untuk memposisikan Intel dalam menghadapi dinamika pasar saat ini," kata Gelsinger.
Dua pilihan tersebut ini diutarakan dewan direksi setelah rencana Gelsinger untuk perusahaan dinilai tak terlalu membuahkan hasil yang positif.
“Dewan direksi Intel menyimpulkan bahwa Gelsinger harus keluar setelah rencananya untuk membalikkan keadaan perusahaan semikonduktor tersebut tidak menunjukkan hasil yang cukup cepat,” kata orang dalam yang tak ingin disebutkan, dikutip dari New York Times, Selasa, (03/12).
Selain itu, perusahaan juga menghadapi berbagai tantangan lainnya, sebut saja saham perusahaan yang anjlok lebih dari 50 persen tahun ini.
Dia akan digantikan oleh dua eksekutif, David Zinsner dan Michelle Johnston Holthaus, kata perusahaan itu, seraya menambahkan bahwa mereka akan melanjutkan pencarian kepala eksekutif permanen.
Posisi Gilsinger akan digantikan secara sementara oleh dua eksekutif, David Zinsner dan Michelle Johnston Holthaus sebelum mendapat CEO permanen.
Pergantian posisi yang cukup mendadak ini merupakan tanda terbaru dari kejatuhan perusahaan yang telah berusia 56 tahun tersebut.
Intel adalah salah satu pionir yang memberikan nama Silicon Valley dan selama bertahun-tahun menjadi salah satu nama teknologi paling terkenal di dunia. Sayangnya, Intel cukup terperosok selama beberapa tahun terakhir dan cukup ketinggalan dari saingannya, Nvidia.