Sponsored
Home
/
Entertainment

8 Tahun Idap Penyakit Langka, Istri Tawarkan Caisar YKS Poligami

8 Tahun Idap Penyakit Langka, Istri Tawarkan Caisar YKS Poligami
Preview
Achmad Rafiq09 June 2017
Bagikan :

Bertahun-tahun mengidap sebuah penyakit yang langka dan sulit untuk disembuhkan, menjadi satu tantangan tersendiri bagi istri dari komedian Caisar Putra Aditya alias Caisar 'YKS', yakni Indadari Mindrayanti.

Ya, delapan tahun belakangan ini, Indadari harus menjalani hidupnya dengan penyakit Psoriasis yang bersarang di tubuhnya. Psoriasis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh autoimun, yang secara umum ditandai dengan munculnya bercak merah yang meradang di kulit, penebalan kulit, dan rasa gatal atau perih.

Selama 8 tahun itu pula, Inda--sapaan Indadari--harus menahan segala rasa gatal, perih, berdarah, serta kulitnya yang menjadi bersisik. Tentunya bukan hal yang mudah untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan kondisi seperti itu.

Namun satu hal yang pasti, wanita yang kini bercadar itu tak pernah lelah untuk berdoa dan berusaha agar penyakit tersebut dapat disembuhkan. Segala macam cara telah dilakukannya untuk mengobati penyakit kulit tersebut. Mulai dari melakukan pengobatan medis, hingga melakukan serangkaian pengobatan secara Islami.

"Iya, dulu saya selalu melakukan kontrol setiap satu bulan sekali di Yogyakarta, di salah satu dokter bercadar di Indonesia, namanya dokter Hana. Kebiasaan dokter Hana itu, sambil treatment, sambil di rukyah juga," ungkapnya saat ditemui kumparan (kumparan.com) beberapa waktu lalu di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

"Saya juga biasanya makan kurma sebanyak tujuh butir, minum Habbatus Sauda, dan melakukan rukyah," lanjutnya.

Segala usaha yang dilakukannya selama ini, ternyata tak membawa perubahan yang signifikan. Rasa sakit itu masih menyerangnya setiap hari. Hingga sampailah Inda pada satu titik dimana ia sangat putus asa menghadapi penyakit tersebut.

"Saya udah nyoba pengobatan berkali-kali, tapi kok malah timbul-timbul lagi. Semakin saya berontak, kok malah semakin keluar. Saya mulai enggak terima dengan takdir yang telah ditentukan oleh Allah ini," ucapnya saat ditemui di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan.

Preview

Saking putus asanya, mantan istri Lucky Hakim ini sampai pernah berpikiran untuk membiarkan lelaki yang dicintainya, Caisar, untuk melakukan poligami. Hal itu dilakukan semata-mata untuk membuat suaminya bahagia.

"Pernah waktu itu parah banget dari kepala sampai kaki, badan saya penuh banget dengan 'polkadot'. Dia sabar banget nerima saya, sayang banget sama saya. Terus saya mikir kasihan banget ya suami saya, saya tahulah suami pasti ingin istrinya yang mulus, tapi dia masih setia sama saya," katanya.

"Padahal di usianya yang masih muda, dia masih bisa memilih yang lain. Alhamdulillah, dia tetap setia dengan saya. Dulu saya nawarin poligami ya, saya spontan aja," sambungnya.

Beruntung, Inda memiliki seorang suami yang memiliki hati tulus dan mau menerimanya dalam kondisi apapun.

"Masyaallah, kalau udah tahu hukum Islam, dia berarti taat sama suaminya, Alhamdulillah. Tapi saya pribadi, saya tidak berani (poligami), karena tanggung jawabnya luar biasa besar juga ya," ujar Caisar saat mendampingi sang istri.

Hingga akhirnya, Inda mulai mengubah mindsetnya sendiri, ia mulai menerima takdir, dan berpikiran bahwa pasti ada maksud lain yang diberikan Tuhan, dibalik cobaan yang sedang dihadapinya saat ini.

Preview

"Dari situ, saya mulai ngubah mindset saya. Allah udah menakdirkan ini untuk saya, saya harus terima. Mungkin dengan ini, Allah jadi mendatangkan rezeki bagi saya dengan membawakan banyak pertolongan sama saya, dan memang terbukti sih," ucapnya.

"Waktu itu, hanya saya dan Allah saja yang tahu kalau saya pengin berobat ke Avene (Perancis). Tapi dari mana aksesnya, saya enggak pernah tahu. Tiba-tiba, 2 tahun kemudian (setelah berdoa), Allah kabulkan keinginan saya. Saya dihubungi, untuk melakukan pengobatan ke Avene secara gratis," ceritanya.

Ya, mukjizat yang ditunggu-tunggu Inda selama ini akhirnya datang juga. Ia diberi kesempatan untuk melakukan pengobatan ke Avene, Perancis, seperti keinginannya selama ini. 

Ditemani sang suami, Inda menghabiskan waktu 3 minggu untuk melakukan perawatan secara intensif di sana. Inda dan Caisar bertolak ke Perancis mulai tanggal 6-29 Mei 2017 lalu.

"Tiap hari harus jalanin (pengobatan) yang di bathtub terus berendam. Terus ada general shower, disemprot dari berbagai arah selama 10 menit, 10 menit berikutnya general spray. Habis itu ganti local spray, ke area-area tertentu yang parah," cerita wanita bercadar itu.

"Ada underwater massage juga. Terakhir ada terapi khusus, alatnya kaya mesin cuci terus dipakein selang, disemprot. High pressure shower namanya. Ngaruh banget ternyata itu," lanjutnya.

Perjuangan dan penantian Inda selama 8 tahun belakangan ini ternyata tak sia-sia. Usai menjalani serangkaian perawatan di Avene, Inda mengalami kesembuhan hingga 82 persen. 

Ruam-ruam merah di tubuh Inda perlahan-lahan menghilang, bahkan kulit tebal yang menyelimuti kulit kepalanya selama ini, diakui Inda sudah 97 persen menghilang.

Sungguh, sebuah peningkatan yang sangat drastis. DItambah lagi, ternyata Inda merupakan satu-satunya pasien dengan tingkat kesembuhan tercepat dan tertinggi di Avene, selama 4 tahun belakangan ini.

Bahagia dan bersyukur. Mungkin hanya itulah yang dapat dirasakan ibu dua orang anak tersebut. Mendapatkan kesembuhan, tak lantas membuat Inda menjadi besar kepala dan melupakan Sang Pencipta. Selain melakukan pengobatan di Perancis, ternyata Inda dan sang suami juga belajar tentang kehidupan melalui alam sekitar di desa Avene tersebut.

"Enak banget merenung di pinggir sungai, ngomongin tentang kehidupan. Kita kan bisa belajar dari apapun yang kita lihat. Di manapun kita berada, selalu ada hikmah daripada apapun yang kita lihat itu."

"Misal sungai, kita lihat airnya jernih, di situlah kita pikir bahwa hati kita juga harus jernih. Enggak boleh kotor. Air kan jalan ngikutin arus gitu kan, sama kayak kita harus ngikutin Alquran dan sunnah," ceritanya.

Lalu, apa pelajaran hidup yang didapat Inda setelah berjuang mengalami penyakitnya selama 8 tahun itu?

"Pertama adalah kita harus yakin bahwa doa itu akan dikabulkan Allah. Kedua, kita harus bersyukur apapun keadaannya, meskipun dikasih sakit, pasti ada kebaikan di dalamnya yang bisa disyukuri. Ketiga, ikhtiar itu akan mendatangkan pahala, dan yang keempat, carilah lingkungan yang mendukung sakitnya kita. Kalau lingkungannya enggak support, itu malah bikin kita semakin terpuruk," tandasnya.

populerRelated Article