Home
/
Sport

Salah Dianugerahi Gelar Warga Kehormatan Republik Chechnya

Salah Dianugerahi Gelar Warga Kehormatan Republik Chechnya

Marini Dewi Anggitya Saragih23 June 2018
Bagikan :

Piala Dunia 2018 hampir selesai untuk Timnas Mesir, tapi Rusia masih punya urusan dengan Mohamed Salah. Perjalanan Mesir di Piala Dunia edisi ke-21 tak mengesankan. Setelah kalah 0-1 dari Uruguay di laga perdana, mereka pun menanggung kekalahan 1-3 dari Rusia pada Rabu (20/6/2018).

Belakangan, pembicaraan tentang Rusia tak bisa terlepas dari pembahasan soal Chechnya. Walau Chechnya tercatat sebagai negara bagian Rusia, hubungan keduanya tak cukup akur. Bila dirunut, sejak pertengahan abad 16, sudah ada enam periode perlawanan yang melibatkan keduanya. Terbaru, hubungan tak sedap ini dapat disimak lewat kasus persekusi komunitas LGBT Chechnya oleh pemerintah Rusia.

Nama besar Mohamed Salah sebagai pesohor lapangan hijau sampai ke tanah Chechnya, terlebih dengan keberhasilan Timnas Mesir menjejak di Rusia. Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya, juga termasuk dalam golongan mereka yang memuja Salah.

Lantas, Kadyrov mengundang skuat Timnas Mesir ke jamuan makan malam di kediamannya pada Jumat (22/6/2018) malam waktu setempat. Tak hanya mengucapkan selamat tinggal kepada seluruh skuat, Kadyrov juga memberikan gelar warga negara kehormatan kepada Salah. 

Skuat Timnas Mesir direncanakan akan meninggalkan Grozny pada Sabtu (23/6/2018) menuju Volgograd. Kota ini menjadi venue dihelatnya pertandingan terakhir mereka di fase grup sekaligus Piala Dunia 2018. Sesuai jadwal, Mesir akan berhadapan dengan Arab Saudi pada Senin (25/6/2018). 

Preview

Jamuan malam ini tak menjadi satu-satunya aktivitas Kadyrov selama Mesir ada di Rusia untuk bertanding di Piala Dunia. Mengutip laporan ESPN, Kadyrov mengunjungi kamp pelatihan Timnas Mesir di Grozny yang memang merupakan wilayah Chechnya, pada 10 Juni. 

Setelah menonton sesi latihan selama kurang lebih 30 menit, ia berkunjung ke hotel tempat Salah menginap. Kala itu, Salah masih harus beristirahat untuk memulihkan cedera bahunya. 

Kunjungan ini tentu menjadi pembicaraan. Sebagian besar pihak menilai, ini ada hubungannya dengan keterlibatan sang pemimpin dengan kampanye melawan komunitas LGBT.

Mengutip laporan The Moscow Times, Kadyrov membantah keberadaan komunitas LGBT di wilayahnya. Katanya, “Tidak ada gay di sini. Kalau memang ada, bawa saja mereka ke Kanada. Bawa mereka ke tempat yang jauh dari sini supaya rumah kami (Chechnya -red) bebas dari mereka. Untuk memurnikan darah kami, bawa mereka pergi kalau mereka memang ada di sini."

populerRelated Article