icon-category News

Samsung Tarik 2,8 Juta Mesin Cuci karena Meledak

  • 05 Nov 2016 WIB
Bagikan :
alt-img

Para pejabat keamanan Amerika Serikat dan Samsung mengumumkan penarikan hampir tiga juta mesin cuci, Jumat (4/11). Penarikan dilakukan setelah sebelumnya ada laporan ledakan dari peralatan tersebut, seperti yang terjadi pada telepon pintar Samsung Galaxy Note 7.

Komisi Keamanan Produk dan Konsumen mengatakan, Samsung telah menerima 733 laporan mesin cuci yang bergetar lebih atau bagian atas yang lepas. Penarikan kembali akan mempengaruhi 34 model mesin cuci, sekitar 2,8 juta secara total yang terjual sejak 2011. Namun melalui pernyataannya, Samsung mengatakan penarkan tidak mempengaruhi model yang dijual di luar Amerika Utara.

CPSC mengatakan, pelanggan akan menerima kit keselamatan dan petunjuk sampai mesin mereka dapat diperbaiki. Mereka juga meminta konsumen untuk menggunakan pengaturan putaran lebih lambat untuk benda berukuran besar.

"Prioritas kami adalah meminimalkan risiko keselamatan dan mengatasi kondisi yang mengarah ke hal langka ketika bagian atas mesin cuci tiba-tiba terpisah dari unit," ujar perusahaan dalam sebuah pernyataan dilansir dari The Guardian, Jumat (4/11).

Melissa Thaxton, seorang konsumen yang melaporkan insiden Samsung mengatakan, mesinnya meledak pada April. "Suaranya sangat keras. Kedengarannya seperti sebuah bom meledak di telingaku," katanya.

Ia pun hanya bisa menutup kepalanya, mendekap anaknya dan berteriak. Pada 2013, Samsung memerintahkan penarikan sekitar 150 ribu mesin cuci di Australia, khawatir mesin dapat menyebabkan kebakaran.

Pada September, para pejabat AS dan Samsung memerintahkan penarikan ponsel pintar Galaxy Note 7 menyusul adanya laporan perangkat yang terbakar. Bulan lalu perusahaan mengakhiri produski ponsel. Profit perusahaan Korsea Selatan tersebut turun 30 persen pada kuartal ketiga 2016.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini