Home
/
Telco

Satelit Satria yang Sebar Internet di Indonesia Meluncur 2022 Pakai Roket SpaceX 

Satelit Satria yang Sebar Internet di Indonesia Meluncur 2022 Pakai Roket SpaceX 

Hani Nur Fajrina05 February 2020
Bagikan :

Uzone.id — Satelit Republik Indonesia (Satria) yang berada di bawah proyek Satelit Multifungsi (PMF) dari pemerintah menjadi salah satu fokus penting karena dapat menyebarkan akses internet ke daerah terpencil di Indonesia. Lantas seperti apa proses dari satelit Satria ini?

Dari penjelasan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, satelit Satria ini dijalankan oleh BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi), sementara pembangunannya telah dimulai sejak 2017. Sementara satelit ini dioperasikan oleh PT Satelit Nusantara 3, sementara manufakturnya berada di tangan Thales Alenisa Space asal Prancis.

“Satelit Satria ini sangat dibutuhkan sebagai infrastruktur pendukung dengan kapasitas yang kita targetkan 150 Gbps. Kenapa besar? Karena tujuannya untuk menutupi blank spot di Indonesia dan area terpencil di Indonesia Timur, Tengah, dan Utara,” tutur Johnny saat rapat terbuka di Komisi I DPR, Jakarta, Rabu (5/2).

Dia melanjutkan, “Satria kami targetkan bisa beroperasi pada kuartal keempat 2022, rencananya menggunakan roket SpaceX, Falcon 9.”

Baca juga: Menkominfo Usahakan Aturan IMEI Berlaku 18 April 2020

Untuk saat ini, masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan di masa persiapan Satelit Satria ini, salah satunya financial closing atau pembiayaan akhir. 

Johnny mengatakan, Satelit Satria sendiri menjadi proyek yang melibatkan kerja sama internasional dengan sejumlah negara. Sampai hari ini, pihak pemerintah Indonesia sudah menandatangani kontrak dengan SpaceX.

“Soal pembiayaan ini menjadi aspek yang belum rampung, karena kompleks dan melibatkan negara, kami akan bermitra dengan BPI Prancis dan Asian Infrastructure Investment Banking China. Namun saat ini sedang ada kendala komunikasi dengan pihak China karena virus corona,” kata Johnny lagi.

Meski begitu, Johnny tetap optimis soal pembiayaan tersebut tetap bisa dilakukan dengan tenggat waktu sampai kuartal pertama 2020. 

Satelit Satria ini rencananya akan diluncurkan dan mengorbit di 146 derajat Bujur Timur.

Baca juga: Fanboy Apple di Indonesia Mulai Kapok Beli Ponsel BM?

“Proyek ini dibiayai capital expenditure Rp6,4 triliun dengan masa konsesi 15 tahun, sementara biaya ketersediaan layanan per tahunnya Rp1,4 triliun. Demi kelancaran peluncuran satelit, kami butuh kepastian pemerintah terhadap ketersediaan pembiayaan cicilan atau layanan per tahun ini, dan izin penggunaan pembiayaan dari luar negeri,” tutup Johnny.

Satelit Satria ini rencananya akan menyebarkan internet setidaknya ke 15 ribu titik di semua wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Dengan kata lain, satelit Satria tidak akan fokus pada Pulau Jawa. 

Selain Kominfo, proyek ini turut ditandantangani oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) selaku penjamin dan konsorsium Pasifik Satelit Nusantara (PSN) sebagai pelaksana dengan PT Satelit Nusantara Tiga sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP).

Sementara konsorsium PSN terdiri dari PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusantara SatelitSejahtera.

populerRelated Article