Satu NIK Ketahuan Dipakai 2 Juta Kali Registrasi Kartu SIM
Penyalahgunaan NIK (nomor induk kependudukan) saat registrasi kartu prabayar kembali terjadi. Satu NIK diketahui sempat dipakai untuk mendaftar jutaan nomor ponsel seluler prabayar. Kejadian ini tercatat terjadi di semua operator seluler.
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil mengungkap data tersebut dalam rapat dengar pendapat (RDP) panitia kerja pengamanan data pribadi DPR RI.
Mereka menemukan sebuah nomor pelanggan Indosat memakai satu NIK hingga 2.221.656 kali. Angka itu tercatat paling banyak. Dua nomor Indosat lain juga diketahui memakai sebuah NIK masing-masing hingga 1,6 juta dan 1,8 juta kali.
"Kalau jumlah (NIK) enggak hapal, itu hanya mengambil tiga contoh yang besar-besar," ucap Direktur Jenderal Dukcapil Zudan Arif Zakhrulloh saat ditemui di Gedung DPR/ MPR Jakarta, Senin (9/4).
Sejatinya untuk registrasi nomor prabayar secara mandiri hanya dibatasi paling banyak untuk tiga nomor saja. Jika lebih, pelanggan seluler diharuskan mendatangi gerai resmi operator untuk mendaftarkan nomor mereka.
Kendati demikian, satu NIK dipakai hingga jutaan nomor menimbulkan kecurigaan.
Namun data ditemukan dalam forum panja tadi menunjukkan ada anomali dalam proses registrasi. Hanafi Rais dari Komisi I DPR curiga jutaan nomor yang diregistrasi dengan satu NIK itu berasal dari aksi korporasi.
"Aksi korporasi itu artinya lembaga, by design, sistemik, bahwa registrasi yang massal yang jelas-jelas menyalahi peraturan tidak mungkin dilakukan oleh perorangan, pasti lembaga, di sini korporasi," ujar Hanafi usai memimpin rapat.
Hanafi secara pribadi menganggap temuan tadi sebagai skandal. Ia da sejumlah koleganya menduga registrasi massal dengan satu NIK itu tak lepas dari upaya operator menyelamatkan nomor yang kadung sudah diproduksi dan terkena dampak registrasi prabayar.