icon-category Health

Seberapa Pentingkah Suplemen Kesehatan?

Bagikan :

Saat cuaca tak menentu begini banyak orang menyarankan untuk mengonsumsi aneka suplemen tambahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sebetulnya suplemen tidak mutlak diperlukan karena kondisi tubuh setiap orang berbeda. Hal ini penting mengingat segala hal yang berlebihan, atau terlalu sedikit, akan berdampak tidak baik bagi tubuh.

Utamakan mempertahankan daya tahan tubuh dengan menerapkan gaya hidup sehat, teratur, dan seimbang. Perhatikan asupan makanan dan minuman yang mengandung semua zat gizi yang sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh. Namun, jika tetap ingin mengonsumsi suplemen tambahan, cari tahu berapa asupan ideal yang diperlukan oleh tubuh per kilogram berat badan per hari. Caranya, gunakan daftar gizi yang dikeluarkan DepKes atau FDA (Food and Drug Administration) sebagai acuan.

Zat gizi terbagi menjadi dua kelompok besar, yakni zat gizi makro (makronutrien) dan zat gizi mikro (mikronutrien). Zat gizi makro terdiri dari karbohidrat (sumber energi), lemak (sebagai cadangan energi dan penyedia asam lemak esensial), serta protein (sebagai sumber zat pembangun organ atau jaringan dan pengatur proses metabolisme tubuh, misalnya produksi hormon).

Sedangkan yang termasuk zat gizi mikro adalah vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin tidak larut lemak (vitamin B dan C) serta mineral (makromineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang besar (>100 mg/hari), misalnya kalsium, fosfor, magnesium, natrium, klor, kalium, dan sulfur, dan mikromineral (besi, seng, tembaga, iodium, mangan, fluor, molibdenum, kobal, selenium, kromium, vanadium).

Semua zat gizi memiliki fungsinya masing-masing. Kekurangan zat gizi bisa membuat seorang akan mengalami rasa lemah, capai, tidak nafsu makan, nyeri pada otot. Yang paling sering dibicarakan adalah vitamin C. Sebenarnya apa fungsi vitamin ini? Vitamin C membantu proses sintesis kolagen, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sebagai zat antioksidan, dan juga membantu penyerapan zat besi di dalam usus. Bila kekurangan vitamin C, seorang pria akan mengalami mudah terkena infeksi, mual, kulit teraba kasar, luka yang sukar sembuh.

Seorang pria tidak akan mengalami defisiensi suatu zat gizi tertentu bila dia mengonsumsi berbagai jenis makanan. Bila seseorang sudah merasakan bahwa ada gangguan kesehatan dalam dirinya, lebih baik untuk tidak buru-buru mengonsumsi suplemen. Usahakan untuk terlebih dahulu memperbaiki pola makan dengan mengurangi asupan makanan yang kurang baik bagi kesehatan dan meningkatkan asupan makanan yang sangat baik. Hal ini dapat dikonsultasikan kepada dokter gizi Anda.

Bila Anda mengalami keadaan defisiensi vitamin/mineral dan memang membutuhkan suplementasi dari luar, dokter Anda akan memberikannya sesuai dengan dosis yang sesuai dengan keperluan Anda saat itu.

Satu hal yang perlu diperhatikan dalam mengasup suplemen adalah risiko toksisitas yang kurang dapat dikendalikan karena tidak adanya interaksi dengan zat lain. Asupan vitamin dan mineral dari bahan makanan sumbernya kurang dapat memberikan efek toksisitas karena dalam suatu bahan makanan sumber ada berbagai zat lain yang dapat memberikan interaksi pengurangan toksisitas suatu vitamin/mineral.

Narasumber: Dr. Anna Maurina Singal, SI.Kom, M.Gizi, Dokter Magister Gizi yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia dan Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini