Sebut Wayang Asal Malaysia, Adidas Singapura Resmi Minta Maaf ke Netizen RI
(Foto: Instagram @adidassg)
Uzone.id - Adidas Singapura mendapat banjir kritik dari netizen Indonesia gara-gara postingan video teaser di akun Instagram resmi @adidassg memperlihatkan produk terbaru sepatu Adidas dengan bergambar wayang kulit.Masalah besar muncul ketika Adidas Singapura itu mengklaim wayang berasal dari Malaysia. Maklum saja, desainer sepatu Adidas bergambar wayang kulit itu adalah Jaemy Choong, seniman asal Malaysia.
Saat artikel ini dibuat, video teaser berdurasi 19 detik itu mendapat lebih dari 447 ribu views sejak diunggah 6 hari yang lalu.
Kemudian, lebih dari 30 ribu komentar yang kebanyakan berisi kritikan dari netizen Indonesia karena wayang kulit diklaim berasal dari Malaysia.
"No more respect for Adidas," kata salah satu netizen dengan menyertakan jempol ke bawah.
"Wayang belongs to Indonesia," kata netizen lainnya.
BACA JUGA: Gara-gara Wayang, Instagram Adidas Kena Semprot Netizen RI
Tak tahan dengan serangan netizen Indonesia yang bertubi-tubi meskipun sudah mengganti narasi postingan bahwa wayang berasal dari Indonesia, Adidas Singapura akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara resmi melalui Insta Story:
"Terima kasih telah menghubungi kami, meskipun Wayang Kulit adalah dan bagian penting dari warisan budaya Malaysia, kami seharusnya menyoroti asal-usulnya dari Indonesia di postingan kami. |
Kami dengan tulus meminta maaf atas pelanggaran yang tidak disengaja yang mungkin telah dilakukan, dan sekarang telah mengubah pos kami.
Saat bekerja dengan seniman untuk mengembangkan perwakilan desain warisan Malaysia dan Asia Tenggara, kami dengan rendah hati terinspirasi oleh warisan budaya yang kaya di negara-negara Asia Tenggara.
BACA JUGA: Piala Presiden eSports 2021 Munculkan Atlet Berbakat dari Maluku dan Papua
Untuk menghindari keraguan, baik merek maupun artis tidak bermaksud untuk mengklaim bentuk seni budaya dari Indonesia.
Kami sekali lagi berterima kasih atas dukungan Anda terhadap merek ini, dan kreator yang berkolaborasi dengan kami untuk merayakan budaya unik serta identitas kami."