icon-category Music

Semasa Hidup, Freddie Mercury Kerap Merasa Terpenjara

  • 26 Nov 2018 WIB
Bagikan :

Penulis biografi Freddie Mercury, Lesley-Ann Jones yang pada 2011 merilis buku Bohemian Rhapsody: The Definitive Biography of Freddie Mercury, mengungkapkan bahwa vokalis Queen itu kerap merasa tak nyaman dengan popularitasnya.

Sebuah versi yang telah diperbarui terkait buku tersebut dirilis baru-baru ini, mengikuti permintaan publik yang meningkat lantaran beredarnya film Bohemian Rhapsody yang dibintangi Rami Malek sebagai Freddie Mercury.

Dalam wawancara dengan Billboard, Jones mengomentari figur Mercury sebagai 'pekerja keras yang dipenuhi cinta'.

"Saya mengagumi pria itu. Rasanya menegangkan sekali bahwa ada begitu banyak orang yang akan membaca cerita-cerita yang tadinya dihilangkan," katanya.

Jones juga mengingat Mercury sebagai 'pria yang sangat sopan, sangat menghormati'.

"Untuk ukuran seorang penampil flamboyan, anehnya dia cukup pemalu. Dia sangat lembut dan baik, tetapi juga bisa mendadak pemberang dan jahat. Kondisi kontradiktif itu yang tak tampak dalam film," lanjut Jones.

Turut serta dalam tur Queen selama setahun, Jones bisa dibilang cukup mengenal Mercury. Bahkan salah satu kenangannya yang terkuat adalah tentang bagaimana dirinya duduk berdua dengan sang bintang dan berbicara tentang ketenaran.

"Freddie sering tiba-tiba berbicara bagaimana popularitas merusak kehidupannya. Seringkali, dia hanya menginginkan anonimitas dan kenormalan," ucap Jones.

Salah satu aksi Rami Malek sebagai Freddie Mercury dalam film biopik 'Bohemian Rhapsody'.Foto: dok. 20th Century Fox

Salah satu aksi Rami Malek sebagai Freddie Mercury dalam film biopik 'Bohemian Rhapsody'.

Di suatu malam di tahun 1986, Mercury dan Jones duduk berdampingan di tepi Danau Geneva di Montreux, Swiss, memandangi air yang tenang dan gelap.

"Freddie berbicara tentang merasa dipenjara oleh ketenarannya. Dia mengatakan ingin dikuburkan di sana [di danau] tanpa keriuhan apa pun. Dia tahu hari-harinya sudah dekat. 'Lemparkan saja saya ke danau [saat saya meninggal]' katanya," ungkap sang penulis.

Semasa hidupnya, Freddie Mercury dikenal sebagai seorang vokalis flamboyan dengan aksi panggung mempesona. Di era 80-an, ketika membicarakan seksualitas masih belum sebebas sekarang, dia mengakui orientasi seksualnya dan pada 1991, dia mengungkapkan secara terbuka bahwa dirinya terserang AIDS, sebuah penyakit yang saat itu masih sangat ditakuti. 

Mercury meninggal pada 1991.

Berita Terkait

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini