MUI Nilai Seminar Poligami Sudutkan Islam
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempertanyakan motif digelarnya seminar bertajuk Cara Kilat Mendapatkan 4 Istri dan Ta'aruf Live yang digelar Dauroh Poligami Indonesia (DPI), Minggu (3/12). Hal ini potensial memicu pandangan negatif terhadap Islam dan rentan penipuan.
"Memberikan image bahwa Islam itu hanya menonjolkan masalah syahwat saja," kata Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid Sa'adi, kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Senin (27/11).
Baginya, pernikahan merupakan media untuk membangun ikatan suci antara dua orang berlawanan jenis dengan tujuan hidup bahagia dan diridhoi Allah. Pernikahan ini harusnya dilandasi nilai-nilai ibadah. Kesiapan mental dan kematangan emosional diperlukan oleh kedua pihak.
"Kalau niatnya hanya untuk sekadar coba-coba atau main-main maka haram hukumnya," cetus Zainut.
Lantaran sakralnya pernikahan dalam Islam, ia pun mempertanyakan motif DPI menggelar acara seminar dengan promosi yang cenderung kurang etis. Terlebih, biaya yang harus dibayar calon peserta tergolong mahal.
"Atau motifnya hanya sekadar mencari keuntungan materi?" ujarnya.
Menurutnya, Islam memang tidak melarang poligami. Namun, promosi yang dilakukan DPI berpotensi membuat masyarakat menilai Islam secara keliru. Zainut pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak tergoda dengan seminar tersebut.
"Mengharapkan kepada umat Islam untuk tidak tergoda dengan tawaran tersebut," ucap Zainud.
Dia juga berharap pihak berwenang mulai mengawasi DPI dalam menjalankan praktik bisnisnya. Tujuannya, mencegah masyarakat tertipu dan tidak mendapat manfaat meski telah membayar mahal.
"Bukan praktik poligaminya yang diawasi, tapi kegiatan seminar yang mempromosikan poligami itu yang harus diawasi karena rentan terjadinya praktik penipuan," aku dia.
Sebelumnya, DPI berencana menggelar seminar bertajuk Cara Kilat Mendapatkan 4 Istri dan Ta'aruf Live dengan dipandu empat narasumber praktisi poligami di Jakarta, pada Minggu (3/12).
Para pria yang berniat menjadi peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp3,5 juta. Sementara jika ingin membeli formulir saat acara, calon peserta mesti mengeluarkan kocek Rp 5 juta. Dalam seminar itu pula, akan hadir wanita-wanita binaan DPI yang siap dimadu.