Sejarah panjang seni decoupage atau memotong dan menempel kertas ke medium lain, melahirkan banyak seniman yang mengkhususkan diri mereka pada seni ini. Seperti para seniman lain di berbagai bidang, artisan decoupagejuga memiliki kekhasannya tersendiri.

Salah satu seniman decoupage ternama adalah Mary Delany. Mery Delany mulai melakukan seni decoupage di usia yang tak terbilang muda, 71 tahun. Saat itu tahun 1771, karyanya menjadi ikon fashion bagi para wanita istana.

Dilansir blog Mr.Peacocks, Delany sangat tertarik dengan bidang botani dan itu tertuang dalam setiap karyanya. Keterampilan, pengetahuan dan pengalamannya dalam seni dan botani, membuat Delany kerap menghasilkan karya beragam spesies tumbuhan dengan sangat mendetail.

Delany akan memotong kertas menjadi partikel kecil beraneka warna yang mewakili kelopak, benang sari, daun, vena, tangkai dan bagian lain tanaman. Ciri khas lainnya ia selalu menggunakan dasar kertas gelap untuk menempel karyanya.

Tak pasti apa jenis lem yang digunakan Delany. Tapi kemungkinan adalah putih telur atau campuran tepung dan air. Delany telah menghasilkan 1.700 karya rumit hanya dalam rentang usia 71 hingga 88 tahun.

Kini seperti dilansir Design Sponge.com, karya-karya Delany menjadi bagian dari koleksi British Museum. Beberapa karya langkanya sempat di lelang.

Selain Mary Delany, sejumlah Ratu Inggris juga sangat mencintai kesenian decoupage ini. Mary Antoinette merupakan salah satunya. Ia bersama para dayangnya kerap menggunting karya-karya seni ternama dan menempelkannya di berbagai obyek lain. Tak hanya Mary Antoinette, Rato Charlotte dan cucunya Ratu Victoria juga merupakan penggemar dan kolektor benda-benda seni dengan sentuhan decoupage.