Sepi Pembeli, Puluhan Toko di Harco Mangga Dua Dijual
Lain dulu lain sekarang. Pusat elektronik di kawasan Glodok, Jakarta Barat kini tak lagi ramai. Suasana sepi sangat terasa saat memasuki Harco Mangga Dua. Toko-toko elektronik yang dulu dipenuhi pembeli, kini tak tampak.
Bahkan, toko-toko di pusat perbelanjaan elektronik 3 lantai itu banyak yang tutup. Saat kumparan mencoba menelusuri setiap lorong di kawasan tersebut, tak sedikit toko justru ditempel tulisan "Dijual' atau 'Disewakan'. Sedikitnya ada 24 toko.Miris memang, melihat kondisi kawasan Glodok Mangga Dua saat ini. Pedagang saat ini hanya memiliki dua pilihan, terus melayani pelanggan lama atau alih profesi wirausaha lain.
"Udah pada tutup, mending berkebun di desa saja," ungkap Abun, salah seorang pedagang elektronik saat ditemui kumparan (kumparan.com) di Kawasan Harco Mangga Dua, Jakarta Barat, Sabtu (5/5).
Abun merupakan 1 dari ratusan pedagang elektronik yang masih bertahan berjualan selama 18 tahun. Bisnisnya terancam semenjak belanja online mulai marak.
"Usaha saya 'dihabiskan' oleh kehadiran bisnis online, semenjak saat itu omzet saya turun 60%," kata Abun.
Abun juga menjelaskan, memang tidak bisa dipungkiri bahwa bisnis online semakin ke depan semakin maju. Hanya saja ia tidak cukup ahli untuk menjalankan bisnis melalui online.
"Enggak saya enggak main online, saya enggak bisa kalau online-online gitu," imbuhnya.
Sementara untuk harga sewa tiap toko berbeda-beda, tentu saja tergantung lokasi. Abun mengatakan, untuk lokasi strategis dibanderol dengan harga Rp 50 juta per tahun, dan untuk lokasi yang agak dalam dibanderol dengan harga Rp 27,5 juta per tahun.
"Tergantung lokasi, tiap lokasi beda-beda tapi kalau di depan Rp 50 juta kalau di belakang Rp 27,5 juta (per tahun)," jelasnya.
Abun menambahkan, dulu sekitar tahun 2000-an, Harco Mangga Dua menjadi salah satu kawasan pusat elektronik di Indonesia. Apapun yang dijual selalu laku.
"Dulu di sini jadi kawasan pusat elektronik nusantara, kamu mau jual apa saja laku di sini," ucap dia.
Pegawai toko alat musik, Rendi mengaku, kondisi kawasan Glodok memang semakin hari semakin sepi pembeli. Menurutnya, salah satu faktor yang paling berpengaruh yakni adanya bisnis online.
"Kan sekarang udah sepi tutup semua, orang-orang pada online apalagi Jakarta macet, orang malah males keluar," tambahnya.