Serangan Beruntun pada Pengemudi Taksi Uber

Polisi Kenya melakukan penyelidikan menyusul serangkaian serangan terjadi pada pengemudi taksi berbasis aplikasi Uber di Nairobi.

‘’Geng kriminal telah menyerang sopir layanan taksi berdasarkan aplikasi (Uber) selama dua hari terakhir,’’ kata pihak berwenang Kenya seperti dikutip laman BBC, Rabu (3/2).

Kekerasan itu diduga melibatkan sopir taksi biasa yang marah karena merasa dilemahkan oleh layanan baru Uber dengan tarifnya jauh lebih murah.

Kementerian dalam negeri Kenya mengatakan, tindakan barbar tidak boleh dilakukan untuk menyelesaikan persaingan bisnis. Polisi mengatakan kepada media lokal bahwa mereka telah menerima laporan dari orang yang memesan taksi Uber bahwa si pengendara diserang ketika mereka tiba.

Media lokal melaporkan, perusahaan mengakui kasus intimidasi terhadap pengendara Uber. “Kasus-kasus ini membuat kami syok dan sedih, pengendara- tersebut hanya menggunakan sarana Uber untuk mencari nafkah bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka,” ujarnya.

Asosiasi Taksi Kenya menuntut Uber menangguhkan operasinya di Nairobi dengan alasan bahwa ia memiliki keuntungan yang tidak adil. Perusahaan Uber telah memicu protes di banyak kota di 68 negara yang menjadi tempatnya beroperasi.