Setelah Jakarta-Bandung, Kereta Cepat Akan Dibangun hingga Yogyakarta
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebut, pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah permulaan dari penggunaan teknologi kereta cepat. Setelahnya, kota lain yang membutuhkan juga akan dibangun moda transportasi serupa di kota-kota di Pulau Jawa.
Menurut Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra, Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah proyek kereta cepat yang pertama kali dibangun dikarenakan kepadatan rute itu via Tol Cipularang sudah mencapai lebih dari 140 ribu kendaraan per hari.“Padatnya itu kan tidak hanya karena kendaraan penumpang, tapi juga kendaraan barang. Jarak Jakarta-Bandung 142 km yang harusnya 2 jam, sekarang bagaimana,” ujarnya kepada kumparan, Senin (31/12).
Berdasarkan rencana seusai membangun rute Jakarta-Bandung, kereta cepat dengan rute Cirebon-Semarang-Surabaya akan dibangun. Kemudian rute Jakarta-Yogyakarta juga masuk dalam rencana pembangunan kereta cepat.
“Yogya juga. Tapi belum tentu kami, keputusan membangun itu pemerintah. Ini (pembangunan) supaya kegiatan ekonomi lebih efisien dan pertumbuhan ekonomi terpacu lebih cepat,” kata Chandra.
Dia menyebut, skema pendanaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa menjadi role model bagi pendanaan kereta cepat berikutnya. Sebab dalam proyek ini tak ada APBN yang digelontorkan, dan murni bersifat business to business.
Berdasarkan data KCIC, total investasi proyek kereta cepat ini mencapai USD 6,07 miliar, di mana 75 persen pendanaannya berasal dari pinjaman China Developmen Bank (CDB), sedangkan 25 persen sisanya berasal dari ekuitas KCIC.
“Pengembaliannya bukan dari negara, tapi dari pendapatan nanti. Kalau ada kerugian, pemerintah juga tidak menanggung. Murni business to business,” tegasnya.
Adapun KCIC merupakan konsorsium yang berisikan konsorsium BUMN Indonesia bernama PT Pilar Sinergi BUMN yang memiliki 60 persen saham KCIC dan konsorsium perusahaan China bernama Beijing Yawan HSR Co Ltd yang memiliki 40 persen saham KCIC.
PT Pilar Sinergi BUMN beranggotakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sebagai leader konsorsium, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Perkebunan Nusantara VIIII (Persero), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Sementara Beijing Yawan HSR Co Ltd beranggotakan China Railway International Co Ltd, China Railway Group Limited (CREC), Sinohydro Corporation Limited, CRCC Corporation Limited (CRCC), dan China Railway Signal and Communication Corp.