Tak Disangka, Setiap Tahun 1000 Lelaki Lakukan Operasi Plastik
Tindakan operasi plastik kini tengah meningkat di kalangan laki-laki, terutama bagi angkatan milenial.
Laporan terbaru dari American Academy of Facial Plastic and Reconstructive Surgery seperti dilansir Daily Mail diketahui, bedah kosmetik untuk lelaki jumlahnya telah meroket sekitar 325 persen sejak 1997.Dari semua responden laki-laki, 92 persen lelaki milenial mengaku bersedia melakukan upaya memperbaiki penampilan dengan jalur operasi plastik.
Alasan untuk operasi plastik pun bervariasi, beberapa mengakui ingin mempertahankan penampilan muda, yang lain ingin merasa lebih baik dengan diri mereka sendiri dan beberapa ingin menyenangkan pasangan mereka. Prosedur yang paling umum untuk generasi laki-laki milenial adalah memerbaiki hidung, telinga dan operasi di bagian dada.
Studi ini dilakukan dengan mensurvei sekelompok 618 lelaki dan bertanya apakah mereka bersedia menjalani operasi plastik. Seperti dilansir Daily Mail, millennial merupakan mayoritas dari 31 persen responden yang mengatakan bahwa mereka akan 'sangat mungkin' untuk mempertimbangkan sebuah prosedur, baik bedah maupun non-bedah.
Laki-laki berusia 25 sampai 34 tahun terdiri 58 persen jawaban 'ya' dan lelaki berusia 18 sampai 24 tahun mengatakan ya sebesar 34 persen.
American Academy of Facial Plastic and Reconstructive Surgery kemudian mempertanyakan alasan mengapa laki-laki ini bersedia menjalani operasi.
Mereka yang berusia 25 sampai 34 tahun cenderung mengatakan bahwa mereka ingin merasa lebih baik dengan tampilan diri mereka sendiri dengan jawaban sekitar 60 persen. Alasan lainnya adalah untuk menyenangkan pasangan, tetap kompetitif dalam karir, tetap terlihat energik dan muda.
Mereka yang berusia 18 sampai 24 tahun juga mengikuti pola respons ini, namun pada angka yang lebih rendah. Media sosial memainkan peran selain juga karena alasan pekerjaan dan obsesi dengan selebriti, kata studi tersebut.
Dr. Fred G. Fedok, presiden akademi di balik studi tersebut, mengatakan media sosial sangat berperan dan membuat orang lebih sadar akan penampilan mereka.
"Operasi plastik, berkat pergeseran budaya tentang operasi plastik dan banyak kemajuan dalam teknologi minimal invasif, terus menjadi lebih muda. Permintaan untuk perawatan non-bedah tumbuh pada tingkat yang lebih cepat daripada operasi di negara ini, dengan banyak milenium dan sekarang Generasi Z mengadopsi botox sebagai pencegahan kerut rutin."
Bagi yang lebih tua, non-milenium, kurangnya rambut menjadi perhatian besar, dengan 60 persen laki-laki mengklaim bahwa hal ini paling mengganggu mereka. Dengan semakin banyak laki-laki yang berkontribusi pada industri bedah plastik, pendapatan dalam praktik bedah plastik juga meningkat.
Di Amerika Serikat saja, kira-kira 16 miliar dolar AS keluar untuk operasi plastik dan prosedur minimal invasif pada 2016. Jumlah tersebut naik dari 13,5 miliar dolar AS pada 2015.
Lonjakan pengeluaran, yang terungkap dalam laporan tahunan American Society of Plastic Surgeons, adalah salah satu kenaikan paling tajam sampai saat ini.
Pendapatan industri bedah plastik juga terus meningkat sejak 2009, ketika orang Amerika menghabiskan sekitar 10 miliar dolar AS untuk prosedur kosmetik. Saat ini, prosedur yang paling populer adalah suntikan botox untuk otot, dan telah mengumpulkan pundi-pundi sebesar 2,6 miliar dolar AS dari 7 juta pasien tahun lalu.
Kedua adalah pengisi kolagen, yang menghasilkan bagi ahli bedah dengan total sekitar 1,1 miliar dolar AS dari 2 juta prosedur.
Operasi yang paling umum ketiga adalah pembesaran payudara dengan sekitar 290.467 perempuan memutuskan meningkatkan ukuran payudara mereka pada 2016 dan memberikan pembayaran kolektif 1,1 miliar dolar AS.
Berita Terkait:
- 'Tonjolan Bra', Tren Baru Bedah Kosmetik Incaran Kaum Perempuan
- Loudi "14U", Lelaki Yogya Mirip Cowok Korea yang Bikin Heboh
- Penelitian: Tukang 'Bully' dan Korbannya Kerap Lakukan Oplas
- Tak Percaya Diri dengan Mata Sipit, Operasi Ini Bisa Jadi Solusi
- Operasi Plastik Tak Lagi Jadi Primadona di Inggris, Kenapa?